SUKOHARJO, KOMPAS.com - Dalang senior Warsina Hardjadarsana (59) atau yang lebih dikenal dengan Ki Warseno Slenk meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Solo, Jawa Tengah pada Kamis (12/12/2014) pukul 04.15 WIB.
Putra Warsina Slenk, Amar Pradopo mengatakan, sosok ayahnya seorang pendidik.
Ia bahkan mendapat pesan dari almarhum untuk meneruskan pendidikannya dan tidak hanya menjadi seorang dalang.
Baca juga: Ungkap Pesan Terakhir Benyamin Sebelum Meninggal Dunia, Rano Karno: Bagi Saya Cukup Aneh
"Beliau mempunyai kegetasan untuk hal bersifat baik. Saya sendiri sama Bapak diwanti-wanti (diberi pesan), Mas, sekolah sing tutuk (sekolah sampai selesai). Yen wis S1-mu rampung ndang diteruske (kalau S1-mu selesai cepat diteruskan sekolah lagi). Ojo mung dadi dalang tok (jangan hanya jadi dalang). Tapi kowe kudu isoh dadi opo wae (tapi kamu harus bisa semuanya)," kata Amar di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis.
Menurutnya, semasa hidup almarhum mempunyai semangat untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi. Bahkan, katanya Warsina punya keinginan untuk mendapatkan gekar profesor.
Warsina mengumpulkan disertasi dan menulis karya ilmiah demi mengejar cita-citanya dalam bidang pendidikan.
"Dan semangat beliau sampai meninggalkan pun beliau sudah doktor masih mempunyai semangat untuk mendapatkan gelar lektor, bisa diangkat profesor. Itu cita-cita beliau yang akhir-akhir ini beliau mengumpulkan disertasi, menulis karya ilmiah. Karena Bapak sendiri jiwanya seorang yang keras dalam arti beliau dalam hal pendidikan getol," ujar dia.
Selain konsen dalam hal pendidikan, kata Amar, ayahnya juga selalu mengajarkan kepada keluarga untuk selalu bertanggung jawab dalam hal apapun.
"Kedua tanggung jawab. Beliau selalu mengajarkan untuk tanggung jawab dalam tindakan apapun," sambungnya.
Baca juga: Polisi Buru WN China yang Jadi Dalang Pencurian Modul BTS di Jakpus
Disinggung mengenai riwayat penyakit ayahnya semasa hidup, kata Amar biasanya penyakit yang dialami seorang dalang adalah jantung dan diabetes. Tetapi ayahnya tidak memiliki riwayat jantung.
"Secara umum ya dalang biasanya kalau tidak diabetes ya jantung. Itu sudah pasti ya. Kalau jantung sendiri tidak ada. Mungkin diabetes karena mungkin kecapekan, kelelahan gulanya tinggi lalu ya begitulah," katanya.
Warsina meninggal dunia dengan meninggalkan seorang istri bernama Asih Purwaningtyas, dua orang putra dan seorang cucu.
Warsina dimakamkan di pemakaman Depokan Juwiring, Klaten, Jawa Tengah pada pukul 13.00 WIB.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang