YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Tamansari, Kota Yogyakarta, untuk memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam mengembangkan bisnis mereka.
Dalam dialognya dengan pelaku UMKM pada Rabu (11/12/2024), Meutya menjelaskan bahwa AI dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti membuat narasi produk, logo, dan video promosi.
Baca juga: Meutya Hafid Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen KPM Kemenkomdigi, Prabu Revolusi Dicopot?
"Untuk (AI) meningkatkan strategi. Bikin logo juga bisa. Bikin logo, bikin narasi, bikin video, dibuat kan gitu bisa. Kalau sekarang yang tadi di depan mereknya sudah, logonya bagus-bagus. Tapi, ada yang mungkin belum punya logo ya. Jadi, dan itu juga bisa dibuatkan," ungkap Meutya.
Ia menekankan bahwa penggunaan AI tidaklah sulit dan dapat membantu pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas produk mereka.
"Sebetulnya menggunakannya mudah. Nah, ini yang kita ingin dorong supaya nanti di UMKM," tambahnya.
Meutya juga menyoroti potensi AI dalam melestarikan budaya lokal.
Ia memberikan contoh UMKM yang menjual jamu, yang merupakan bagian dari minuman tradisional.
"Tadi saya lihat juga di sini UMKM-nya berbasis budaya. Makanya kita senang. Mulai dari jamunya, kemudian kaus yang menjelaskan tokoh-tokoh atau cerita-cerita pewayangan, dan itu bisa kita kembangkan lagi untuk atau menggunakan dengan kecerdasan artificial," jelasnya.
Ia berharap dengan pemanfaatan internet dan narasi yang tepat, produk-produk seperti jamu dan kaus yang menggambarkan tokoh-tokoh budaya dapat dijangkau lebih luas.
"Kita kembangkan lagi dengan menggunakan internet, narasi-narasi dari, sebagai contoh jamu, baju, baju kaus yang menggambarkan tokoh-tokoh tadi. Kita harapkan ini bisa menjangkau lebih luas lagi," imbuh Meutya.
Dalam kunjungannya ke Kampung Cyber Tamansari, Meutya Hafid berkesempatan melihat langsung produk-produk yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM, termasuk kaus dan minuman jamu.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang