Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrem, Satu Rumah di Kulon Progo Hancur Tertimpa Pohon

Kompas.com, 9 Desember 2024, 18:15 WIB
Dani Julius Zebua,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Satu rumah Limasan di padukuhan Beteng, kalurahan Jatimulyo, kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerusakan parah setelah tertimpa pohon Kedawung yang patah akibat cuaca buruk.

Peristiwa ini terjadi pada Senin dini hari, 9 Desember 2024, saat hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah tersebut.

Rumah yang berukuran 6x9 meter ini hancur rata dengan tanah, menyisakan puing-puing dan beberapa perabotan yang masih utuh.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Baca juga: Kronologi Pohon Tumbang Timpa Motor di Sumedang, Bocah 4 Tahun Tewas

"Saya sedang tidak di rumah. Rumah kosong. Saya sedang bekerja di Bojonegoro sejak Jumat," ungkap pemilik rumah, Nardi (43), saat melihat puing rumahnya.

Nardi yang bekerja di bidang event organizer menerima kabar mengenai kerusakan rumahnya melalui pesan singkat.

Ia terpaksa segera kembali ke Kulon Progo dan mendapati semua barang di dalam rumahnya, termasuk kursi, meja, lampu, dan tempat tidur, hancur.

"Kerugian bisa lebih dari Rp 20 juta," tambahnya.

Ketua RT 65, Sutikno, menjelaskan bahwa suara keras yang terdengar di tengah hujan pada pukul 03.00 WIB tersebut mengindikasikan adanya sesuatu yang ambruk.

"Kami mendengar suara keras benda ambruk di tengah suara hujan. Suaranya keras, dikira pohon tua di lokasi lain," kata Sutikno.

Setelah menerima informasi dari tetangga, ia bersama warga mendatangi lokasi dan menemukan bahwa suara tersebut berasal dari robohnya rumah Nardi.

Pagi hari setelah kejadian, Sutikno dan warga setempat membantu merapikan puing-puing rumah yang rusak.

Mereka juga mendirikan tenda darurat untuk menyimpan barang-barang yang tidak rusak.

Selain rumah Nardi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo mencatat kerusakan di sekitar 10 titik lain akibat hujan deras dan angin kencang.

Tercatat tiga rumah rusak, termasuk dua rumah di Kokap, yaitu satu di Sangoni I, kalurahan Kalirejo, dan satu lagi di padukuhan Sidowayah, kalurahan Hargowilis.

"Paling berat adalah hancurnya satu rumah Limasan di Jatimulyo. Sedangkan rumah joglo di Sangoni I itu hanya rusak di atap," jelas Sunardi, petugas TRC BPBD Kulon Progo.

Baca juga: Pemotor Tertimpa Pohon Pinus di Sumedang, Bocah 4 Tahun Tewas

BPBD juga melaporkan adanya pohon tumbang yang menutup akses jalan serta menyebabkan pemadaman listrik.

"Ada sekitar 10 titik yang diasesmen hari ini," tambah Sunardi.

Pemerintah setempat telah menyalurkan bantuan logistik untuk warga yang terdampak dan warga yang bergotong royong membantu pemulihan lokasi bencana.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau