YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sunhaji, seorang penjual es teh, resmi menjadi anggota kehormatan Banser setelah berkunjung ke Pondok Pesantren Ora Aji milik Miftah Maulana Habiburrahman.
Kunjungan tersebut berlangsung pada Rabu (4/12/2024) siang di Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman.
Dikutip dari NU Online, Banser adalah akronim dari Barisan Serba Guna. Banser merupakan lembaga semi-otonom dari Gerakan Pemuda Ansor, organisasi pemuda NU yang berdiri pada 1930, empat tahun setelah NU didirikan.
Banser adalah barisan pemuda yang dikenal dengan penampilannya, mulai dari pakaian, sepatu, topi, hingga atribut-atribut lainnya, yang mirip dengan pasukan militer.
Baca juga: Warganet Ramai Galang Donasi untuk Sunhaji, Penjual Es Teh yang Dihina Miftah Maulana
Kedatangan Sunhaji disambut hangat oleh Miftah.
Dalam kesempatan itu, Sunhaji terlihat mengenakan batik lengan panjang dan celana panjang.
Miftah dan Sunhaji kemudian berbincang santai di ruang tamu, di mana Sunhaji menerima seragam Banser yang langsung dikenakannya.
"Beliau (Sunhaji) kan sering ikut ngaji di event-event yang dijaga sama Banser Ansor. Nah kayaknya beliau kok senang nduwe (punya) baju Banser. Alhamdulillah beliau senang," ujar Miftah usai pertemuan di Pondok Pesantren Ora Aji.
Ketua PW GP Ansor DI Yogyakarta (DIY), Abdul Muiz, juga hadir dalam acara tersebut.
Ia menyampaikan harapannya agar Sunhaji semangat untuk ikut pengajian dan bergaul dengan teman-teman Banser.
"Biar semangat pengajiannya, guyub dengan teman-teman Banser," tuturnya.
Sunhaji mengungkapkan bahwa kedatangannya ke Pondok Pesantren Ora Aji adalah untuk bersilaturahmi.
"Cuma bertemu (Miftah) untuk silaturahmi. Ini (datang) sama keluarga saya," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa antara dirinya dan Miftah sudah saling memaafkan sehingga tidak ada masalah di antara mereka.
"Cuma bertemu (Miftah) untuk silaturahmi. Ini sama keluarga saya," ucapnya.
Baca juga: Akankah Miftah Maulana Bertahan di Kabinet Usai Hina Penjual Es Teh?
Sebelumnya, Sunhaji, yang merupakan warga Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tiba di Pondok Pesantren Ora Aji sekitar pukul 14.00 WIB bersama rombongan, termasuk lurah dan dukuh dari tempat tinggalnya.
Saat bertemu, Miftah dan Sunhaji langsung saling berpelukan.
"Mau diparani, sekarang gantian moro (tadi Sunhaji dikunjungi, sekarang gantian berkunjung)," ujar Miftah saat pertemuan.
Miftah juga menanyakan kepada Sunhaji tentang frekuensi kehadirannya di pengajian di Pondok Pesantren Ora Aji.
Sunhaji menjawab bahwa ia sudah mengikuti pengajian sebanyak dua kali.
"Beliau ini jemaah pengajian malam Ahad Paing, sudah dua kali ke sini (ikut pengajian)," ucap Gus Miftah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang