YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, DI Yogyakarta mengeluarkan surat imbauan terkait persiapan dan antisipasi dalam menghadapi bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Agus Budi Raharja mengatakan pihaknya mengeluarkan surat imbauan dengan No.B/300.2.1/08592/BPBD tentang persiapan dan antisipasi dalam menghadapi bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang tahun 2024/2025 di Kabupaten Bantul.
Baca juga: 2 Warga Deli Serdang Masih Hilang Dihantam Banjir Bandang, Pencarian Dilanjutkan
"Jadi surat imbauan itu mengacu pada Surat Keputusan (SK) Bupati Bantul No.523 tanggal 31 Oktober tentang status siaga darurat bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang," kata Agus Budi kepada wartawan di Bantul Senin (25/11/2024).
Dikatakannya, surat imbauan itu berisi permintaan kepada masyarakat menghindari aktivitas di area rawan banjir, tanah longsor dan angin kencang, terutama di kawasan sungai, perbukitan dan daerah yang sebelumnya telah mengalami hal tersebut.
Masyarakat juga diimbau untuk menyiapkan perlindungan diri dan peralatan darurat.
Baca juga: Banjir di Bandung, Pj Gubernur Jabar Minta Sekolah Tetap Berlanjut
"Masyarakat diharap menyiapkan peralatan darurat seperti senter, radio, power bank, obat-obatan, dan dokumen penting dalam satu tempat yang mudah dijangkau," kata Agus Budi.
Masyarakat juga diimbau memastikan komunikasi dengan keluarga maupun tetangga. Selain itu, masyarakat diimbau tetap di rumah saat cuaca buruk, kecuali mendesak.
"Jika terjadi situasi darurat, segera lapor ke nomor layanan darurat, untuk BPBD Bantul di nomor 0274-6462100, BNPB di nomor 117 dan Bantul siaga di nomor 112," kata dia.
Agus minta masyarakat tetap tenang, namun waspada, dan mempersiapkan diri jika situasi menghadapi bencana alam.
Baca juga: Banjir Mulai Melanda Kota Palangka Raya, Warga Khawatir Harus Kembali Mengungsi
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, dalam beberapa hari ke depan ada risiko terjadinya cuaca ekstrem.
Ia meminta masyarakat untuk memperhatikan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya.
Hal ini agar cuaca ekstrem yang diprediksi bisa terjadi beberapa hari ke depan bisa diantisipasi dengan baik dan bisa meminimalisasi korban.
"Jadi waspadalah bahwa kita akan menghadapi situasi yang berbeda, bisa terjadi dan bisa tidak terjadi," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang