Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Tol Klaten-Prambanan Bakal Dibuka Fungsional Saat Libur Natal Tahun Baru

Kompas.com, 19 November 2024, 13:13 WIB
Wijaya Kusuma,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Tol Yogyakarta-Solo-YIA Kulon Progo Segmen Klaten-Prambanan di Klaten, Jawa Tengah, akan dibuka fungsional saat libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Dibukanya segmen Klaten-Prambanan secara fungsional ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk memperlancar mobilitas masyarakat saat Nataru.

Baca juga: 2 Pengeroyok Sopir Taksi Online di Tol Dalam Kota Diduga Mabuk

Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Solo Rudy Hardiansyah mengatakan, konstruksi segmen Klaten-Prambanan diproyeksikan selesai dalam waktu dekat.

Saat ini segmen Klaten-Prambanan dengan panjang 8,6 km telah mencapai lebih dari 90 persen.

"Kami terus mempercepat penyelesaian konstruksi tanpa mengurangi kualitas pekerjaan," ujar Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Solo, Rudy Hardiansyah dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (19/11/2024).

Difungsikannya tol segmen Klaten-Prambanan tersebut akan melengkapi segmen Jalan Tol Yogya-Solo yang telah beroperasi sejak September 2024 yaitu Segmen Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 km.

Sehingga, pada saat libur Nataru total jalan tol yang dapat digunakan adalah sepanjang 30,9 km.

Hal tersebut untuk mengantisipasi peningkatan pengguna jalan yang akan bertambah dua kali lipat dari saat hari biasa.

"Segmen Klaten-Prambanan ini diharapkan dapat menjadi solusi sementara untuk memperlancar mobilitas masyarakat saat Nataru," ucapnya.

Rudy Hardiansyah mengungkapkan rencana dibukanya jalur fungsional saat Nataru ini sudah dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.

Diberlakukannya jalur fungsional ini, lanjut Rudy Hardiansyah, dapat memecah pengendara untuk dapat keluar sampai dengan Prambanan sehingga tidak semuanya menumpuk keluar di Klaten.

"Saat ini dari segi konstruksinya, jalur fungsional yang akan dibuka ini memiliki perkerasan jalan yang siap untuk difungsikan dua arah, hanya ada beberapa kelengkapan yang sedang kami kejar sampai dengan rencana dibukanya," tuturnya.

Pastikan Kesiapan Operasional Nataru

Dalam rangka memastikan kesiapan operasional jalur fungsional untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas pada periode libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2024, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melakukan kunjungan kerja meninjau pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Solo-YIA Kulon Progo Segmen Klaten-Prambanan di Klaten, Jawa Tengah, pada Sabtu (16/11/2024)

Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Menteri PU Dody Hanggodo didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PU, Rachman Arief Dienaputra, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Triono Junoasmono, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU Miftachul Munir bersama Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) Rudy Hardiansyah beserta jajaran.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan konstruksi, kesiapan infrastruktur pendukung, serta kelayakan jalur fungsional yang direncanakan dapat digunakan secara fungsional selama arus libur Nataru 2024.

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, kunjungan ini untuk memastikan kesiapan fungsional Jalan Tol Yogya-Solo segmen Klaten-Prambanan dalam menghadapi arus lalu lintas pada libur Nataru 2024.

Baca juga: Di Titik Rawan Tol Cipularang, Kecepatan Maksimal 60 Kilometer Per Jam

"Segmen Klaten-Prambanan konstruksinya sudah selesai, tinggal kelengkapan saja dan Insya Allah Desember 2024 sudah bisa difungsikan. Dengan difungsikannya Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan ini diharapkan nantinya dapat mendukung kelancaran _traffic_ saat Nataru dan mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas di jalan nasional,” kata Dody.

Dody menambahkan, Segmen Klaten-Prambanan diharapkan dapat mengurangi kepadatan kendaraan pada jalur utama Klaten-Prambanan yang sering menjadi titik kemacetan saat musim liburan. Adanya jalur fungsional ini, pengguna jalan memiliki alternatif yang lebih cepat dan aman untuk bepergian, terutama menuju kawasan wisata seperti Candi Prambanan dan destinasi lainnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.

Pemerintah dan pihak terkait optimis, segmen Klaten-Prambanan siap menjadi jalur fungsional yang dapat diandalkan selama libur Nataru 2024, sekaligus memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik bagi masyarakat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau