YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki musim hujan, depo sampah Kotabaru, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta, dikeluhkan masyarakat sekitar lantaran bau dari tumpukan sampah yang semakin menyengat ketika hujan reda.
Salah satu warga Yogyakarta yang bekerja di sekitar Depo Kotabaru, Dyan mengatakan saat musim hujan seperti saat ini bau busuk yang timbul semakin parah lantaran sampah dalam kondisi basah.
Selain mengeluhkan soal bau, Dyan juga mengeluhkan sampah yang menutup hampir separuh jalan sehingga menyulitkan dirinya saat melintas menuju Jalan Ahmad Jazuli.
Baca juga: Debat Pilkada Pematangsiantar, 4 Paslon Berpendapat Beda soal Pengelolaan Sampah
“Khawatir kalau hujan bisa muncul air lindi, tikus, dan berbagai penyakit. Apalagi gunungan sampah tiap hari bertambah,” kata Dyan, Selasa (5/11/2024).
Ia berharap tumpukan sampah dapat segera diangkut.
“Karena di sekitar depo kan ada tempat ibadah, perkantoran, dan perguruan tinggi,” imbuhnya.
Warga lainnya, Suryo mengatakan aroma dari tumpukan sampah tersebut sangat mengganggu warga yang melintas. Ia meminta pemerintah setempat bertindak secepatnya.
"Aromanya mengganggu, sehari-hari melintasi daerah itu sejak sampah menumpuk saya memilih jalan yang lain. Kadang air lindi saat hujan mengalir," kata dia.
Di sisi lain Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Ahmad Haryoko mengatakan pihaknya sudah menjadwalkan pengangkutan sampah di depo Kotabaru.
Dirinya memperkirakan tumpukan sampah di depo Sampah Kotabaru sebanyak 20 ton.
“Salah satunya (penumpukan) disebabkan karena banyak masyarakat yang tidak mematuhi aturan jam sampah,” ucapnya.
Baca juga: Bey Minta Hunian Baru di Jabar Miliki Sistem Pengolahan Sampah Mandiri
Dia menyebut masyarakat masih leluasa membuang sampah di depo Kotabaru lantaran belum ada penjagaan.
Oleh karena itu, DLH Kota Yogyakarta akan berkoordinasi dengan Satpol PP untuk menjaga depo.
“Khususnya untuk penjagaan saat malam hari. Untuk saat ini segera kami jadwalkan (tumpukan sampah) untuk diangkut,” Pungkas dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang