YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, telah merilis Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) untuk Pilkada 2024.
Kapanewon Wonosari dinyatakan sebagai wilayah paling rawan.
Baca juga: 74 TPS Rawan Banjir di Jakbar Tak Dipakai Lagi pada Pilkada
"Dari 18 Kapanewon, ada 10 Kapanewon yang masuk kategori rawan," ungkap Ketua Bawaslu Gunungkidul, Andang Nugroho, saat ditemui di Telaga Jonge, Semanu, Rabu (2/10/2024).
Selain Wonosari, Kapanewon yang juga termasuk dalam kategori rawan adalah Rongkop, Girisubo, Semin, Karangmojo, Saptosari, Ponjong, Patuk, Semanu, dan Paliyan.
Bawaslu mengategorikan IKP menjadi empat kategori, yaitu kategori partisipasi masyarakat, kategori kampanye, kategori pencalonan, dan kategori pungut hitung.
Andang menjelaskan bahwa penilaian ini didasarkan pada kejadian-kejadian yang terjadi selama pelaksanaan pungut hitung pada Pemilu 2024.
Beberapa insiden, seperti surat suara yang tertukar dan penghitungan suara yang harus dilakukan ulang di tahap rekapitulasi Kapanewon akibat ketidaksesuaian dokumen dari TPS, menjadi perhatian utama.
"Kalau secara nasional, Kabupaten Gunungkidul mendapat skor kerawanan 6,12 atau rawan sedang," kata Andang.
Lebih lanjut, Andang menekankan pentingnya pemetaan kerawanan ini untuk mendorong berbagai elemen masyarakat, terutama tim pasangan calon, agar lebih peduli terhadap penyelenggaraan Pilkada.
"Kepedulian ini akan mencegah konflik," tambahnya.
Pada hari yang sama, jajaran Polda DIY, Polres Gunungkidul, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Forum politisi muda Indonesia, dan masyarakat umum di Kapanewon Panggang sepakat untuk menjalankan Pilkada yang damai, aman, dan jauh dari perpecahan meskipun terdapat perbedaan pilihan.
"Kami bersama-sama mengikrarkan Pilkada Damai untuk menciptakan Pilkada Gunungkidul yang aman, nyaman, dan tertib. Sesuai dengan tagline 'Pilkada Aman, Penak Golek Pangan'," kata Kapolres Gunungkidul, AKBP Ary Murtini.
Baca juga: Syaikhu Janji Perhatikan Janda dan Anak Telantar jika Menang Pilkada Jawa Barat
Ikrar ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk berkontribusi dalam menjaga kondusivitas Pilkada 2024.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan kegiatan bakti sosial, bakti kesehatan, dan bakti nada yang digelar oleh Polda DIY bersama Polres Gunungkidul.
Setidaknya 400 warga Kapanewon Panggang menerima sumbangan bakti sosial dan pemeriksaan kesehatan gratis yang dikoordinasikan dengan beberapa pihak.
Mereka yang menerima bantuan ini adalah warga yang terdampak serangan Monyet Ekor Panjang (MEP).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang