Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Nomor Urut 1 di Pilkada Solo 2024, Teguh Prakosa: Simbol Kemenangan

Kompas.com, 23 September 2024, 19:35 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo menggelar pengundian nomor urut untuk pasangan calon (Paslon) wali kota dan wakil wali kota dalam Pilkada Solo 2024, pada Senin (23/9/2024) siang.

Hasilnya, pasangan Teguh Prakosa-Bambang Nugroho (Gage) mendapatkan nomor urut 1, sedangkan pasangan Respati Ardi-Astrid Widayani memperoleh nomor urut 2.

Menanggapi hal itu, Teguh Prakosa menilai, nomor urut 1 menyimbolkan harapan dan kemenangan.

"Berusaha, mesti ikhtiar, harapannya menang," kata Teguh, di Hotel Harris Kota Solo, dikutip dari TribunSolo.com.

Teguh menyatakan, dia siap kembali memimpin Kota Solo tanpa membedakan suku, agama, dan ras warga yang dipimpinnya.

Baca juga: Dapat Nomor Urut 1, Airin Rachmi: Simbol Kemenangan

“Seluruh warga, tidak melihat kuning, hijau, itulah warga Surakarta. Mau kulitnya, agamanya, sukunya berbeda akan menjadi bagian yang dilayani kepemimpinan kami,” ujar Teguh.

“Kita semua ini menjadi satu kesatuan, masyarakat Kota Surakarta. Aman, nyaman, itu mahal. Maka jangan ada dusta di antara kita. Menjaga kota yang kita cintai ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” tandasnya.

Pasangan Teguh-Bambang diusung oleh PDI-P, Partai Buruh, PKN (Partai Kebangkitan Nusantara), Partai Garuda, dan PBB (Partai Bulan Bintang).

Tanggapan Respati Ardi

Sementara itu, Calon Wali Kota Solo lainnya, Respati Ardi menyebut bahwa nomor urut 2 merupakan representasi dari sila kedua Pancasila.

"Alhamdulilah, kemanusiaan yang adil dan beradab. Solo menuju kota toleran. Semua nomor baik, saya syukuri dapat nomor baik," ucap Respati setelah pengambilan nomor urut.

Baca juga: Siapa Calon Bupati Gunungkidul 2024? Kenali 3 Pasangan Pilkada Ini

Respati menekankan, dia bersama Astrid Widayani berkomitmen melanjutkan kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka.

"Keberlanjutan dari yang telah dibangun pemerintah sebelumnya. Kami lanjutkan supaya masyarakat tidak bingung terhadap program yang baik, kami lanjutkan, yang belum baik kami benahi," papar Respati.

“Kami berdua ke depan akan terus hadir untuk bapak-ibu semuanya. Saya dan Mbak Astrid mohon doa restu, apabila mendapatkan mandat dan amanah, kami utamakan masyarakat seluruhnya tanpa pandang bulu," lanjutnya.

Pasangan Respati pada Pilkada 2024, Astrid Widayani menambahkan, nomor urut 2 melambangkan keselarasan dan sinergisitas.

Baca juga: Acara Penetapan Nomor Urut Paslon Beberapa Kali Terhenti, KPU Kota Semarang Buka Suara

"Harapannya Mas Respati dan saya bisa saling melengkapi untuk membawa program-program kami, untuk kepastian keberlanjutan di Kota Solo," pungkasnya.

Pasangan Respati-Astrid diusung oleh PKS, Gerindra, Golkar, PSI, PKB, Nasdem, Demokrat, Prima, PPP, dan Perindo.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau