YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gelombang aksi demo menolak revisi UU Pilkada dan politik dinasti terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Di dalam aksi demo tersebut terdapat sejumlah mahasiswa yang mengalami luka.
Ganjar Pranowo angkat suara terkait jatuhnya korban luka dalam sejumlah aksi demo di beberapa daerah.
"Ya semua harus hati-hati, semua harus jaga diri," ujar Ganjar, saat ditemui di Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), pada Senin (26/8/2024).
Baca juga: Saat Alam Ganjar hingga Butet Kertaredjasa Ikut Demo Kawal Putusan MK di Yogyakarta...
Ganjar menyampaikan, para pemimpin lembaga negara harus mendengarkan suara-suara rakyat yang disampaikan lewat imbauan hingga aksi demonstrasi.
Selain itu, Ganjar juga meminta agar dalam aksi demo semua pihak bisa menahan diri agar tidak menimbulkan jatuhnya korban.
"Semua harus mendengarkan suara-suara publik, jangan brutal semua," tegas dia.
Seperti diketahui, sejumlah demonstran dan polisi terluka saat demo di depan Gedung DPR RI Jakarta pada Kamis (22/08/2024).
Diketahui, aksi demonstrasi tolak revisi Undang-Undang Pilkada itu diwarnai lemparan batu, kayu hingga gas air mata.
Baca juga: Alam Ganjar Ikut Turun ke Jalan, Sebut Inisiatif Sendiri Tak Disuruh oleh Ayahnya
Kemudian, di hari yang sama juga terjadi aksi demo di Semarang, Jawa Tengah, menolak revisi UU Pilkada.
Aksi demo ini juga diwarnai kericuhan. Sebanyak 26 mahasiswa mengalami luka-luka dan 18 di antaranya masuk rumah sakit.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang