Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Mau Klitih, Warga Amankan 6 Pelajar Bermotor di Kulon Progo, Sebuah Pedang Disita

Kompas.com, 12 Agustus 2024, 19:12 WIB
Dani Julius Zebua,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Warga mengamankan enam pelajar bermotor yang melintas di wilayah Padukuhan Kalangan, Kalurahan Bumirejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (12/8/2024) dini hari.

Dari keenam pelajar tersebut, turut diamankan sebuah pedang sepanjang 65 sentimeter.

Untuk tindakan lanjutan, warga menyerahkan keenam pelajar bermotor, tiga motor, beserta pedang tersebut ke Polsek Lendah.

“Warga melaporkan perihal kejadian tersebut ke Polsek Lendah guna pengusutan lebih lanjut,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti melalui pesan singkat, Senin (12/8/2024).

Baca juga: Kesal Sama Suami, Istri Live TikTok Berhubungan Intim dengan Pria Lain

Warga mulai mencurigai aktivitas keenam pemuda tanggung itu ketika melintasi desa dengan motor, Senin sekitar pukul 01.00 WIB.

Pasalnya, mereka bolak balik melintasi warga. 

Kebetulan saat itu warga masih sibuk kerja bakti mengecat bangunan jembatan dan membersihkan tepi desa sebagai bagian dari upaya masyarakat menyongsong HUT ke-79 Republik Indonesia. 

Baca juga: Lakukan Konvoi ke Permukiman Penduduk, 21 Pesilat Diangkut ke Polres Jombang


Baca juga: Geng Motor Serang Warga di Makassar, 4 Orang Ditangkap, Apa Motifnya?

 

Menurutnya, gerombolan pelajar tersebut tidak hanya sekali melintasi wilayah tersebut. Setidaknya dilaporkan tiga kali melintasi wilayah itu.

“Sepeda motor roda dua tersebut diberhentikan oleh warga dan dicek terhadap pengendara tersebut,” kata Triatmi. 

Dari pengecekan, didapati sebuah pedang sepanjang 65 sentimeter dari salah satu pengendara itu.

Lantaran curiga hendak berbuat onar maupun berniat aksi klitih, warga pun menahan keenam bocah itu bersama motornya. Salah satu warga menghubungi Polsek Lendah dan melaporkan temuan itu. 

Polisi tiba tak lama kemudian. Polisi pun menggiring keenam anak itu ke Polsek guna pengusutan lebih lanjut.

Baca juga: Kesal Sama Suami, Istri Live TikTok Berhubungan Intim dengan Pria Lain

Selanjutnya, Polsek Lendah lantas menyerahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kulon Progo.

Terungkap dari pemeriksaan pada keenam anak itu, mereka masih pelajar di berbagai SMA. Mereka adalah MR AT (17) asal  Hargorejo, Kokap; TH (15) pelajar di SMK  Galur; DPO (17) asal Kedungsari, Pengasih. Lalu, DE (16) pelajar SMA di Panjatan. 

"Pelajar S (16) masih sekolah di sebuah SMK, Panjatan, dan begitu pula dengan AOM (18) asal  Lendah," kata dia.

"Mereka memakai motor Honda ADV hitam AB 2613 LR, Vario 160 hitam B 4588 OP dan Honda Beat Silver AB 4982 XY," pungkasnya.

Baca juga: Copet Bertebaran di Konser Smash Heppii Salatiga, 31 Penonton Kehilangan Ponsel

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau