YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tak ditemui pejabat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pedagang Teras Malioboro 2 ancam kembali berdagang di selasar Malioboro.
"Kalau gerbang tidak dibuka mending jualan di Selasar (Malioboro) saja," ujar salah satu pedagang yang berorasi, Jumat (2/8/2024).
"Kami ingin bertemu Gubernur (DIY)," sambung pedagang tersebut.
Baca juga: Pedagang Teras Malioboro 2 Demo di Kantor Gubernur DIY, Bawa Keranda Mayat
Pedagang mengaku sudah bersurat ke Pemerintah DIY satu minggu sebelum menggelar aksi, namun tidak mendapatkan respons dari Pemerintah DIY.
"Sudah bersurat lho dari seminggu lalu, terus pemerintah kerjanya apa?" Kata orator.
Massa aksi membubarkan diri sekitar pukul 17.30 WIB. Sebelum membubarkan diri, mereka berdoa bersama dan memutuskan untuk kembali berjualan ke selasar Malioboro.
Sebelumnya, pedagang Teras Malioboro 2 kembali melakukan demonstrasi di Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pantauan Kompas.com para pedagang datang dengan membawa keranda dengan tulisan "Kesejahteraan PKL Malioboro".
Selain membawa keranda, para pedagang juga membawa poster-poster bentuk protes seperti "2 tahun relokasi = sengsara".
Baca juga: Pedagang Teras Malioboro 2 Tagih Ucapan Sultan Soal Dialog Relokasi
Ketua Koperasi Tri Dharma Arif Usman mengatakan aksinya kali ini untuk menyuarakan aspirasi yakni melibatkan pedagang dalam relokasi Teras Malioboro ke lokasi yang baru yaitu Beskalan dan Ketandan.
"Aspirasi yakni partisipasi dan relokasi yang menyejahterakan. Karena kita tidak pernah dilibatkan, tuntutan dari awal hingga akhir itu," ujarnya saat ditemui di lokasi, Jumat (2/8/2024).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang