YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh situs warisan geologi di wilayah Kabupaten Sleman diusulkan menjadi Geopark Nasional. Salah satu yang diusulkan yakni aliran Piroklastik Bakalan, di Kapanewon Cangkringan.
Perencana Ahli Muda Bappeda Kabupaten Sleman mengatakan, total ada 15 geosite yang ada di geopark Yogyakarta dan tujuh di antaranya berada di Sleman.
Baca juga: Tim UNESCO Global Geopark Sambangi Benteng Van Der Wijk di Gombong, Kebumen
"Untuk pengusulan geopark Yogya sebagai Geopark Nasional, di Sleman terdapat tujuh geosite," ujar Boby Rozano, Perencana Ahli Muda Bappeda Kabupaten Sleman, Jumat (26/07/2024).
Boby Rozano menyampaikan, tujuh situs warisan geologi tersebut yakni:
Boby mengatakan, tujuan pengajuan menjadi Geopark Nasional tersebut untuk melindungi dan melestarikan situs-situs geoheritage yang memiliki keunikan geologi yang khas.
"Juga untuk dapat memanfaatkan taman bumi (geopark) berskala nasional secara berkelanjutan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kawasan Geopark Yogya, terutama di Kabupaten Sleman," ucapnya.
Boby mengatakan, aliran Piroklastik Bakalan, di Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman turut diusulkan karena memiliki keunikan.
Dari sisi geologi, aliran piroklastik bakalan merupakan bukti terkini dari aktivitas Gunung Merapi yang erupsi dahsyat pada 2010.
"Dikenal di dunia dengan tipe Letusan Merapi, menghasilkan aliran material piroklastik (wedhus gembel) yang menimbun permukiman di Dusun Bakalan yang berjarak 15 km dari puncak Merapi, sekaligus sebagai tonggak pentingnya upaya pengurangan risiko bencana Gunung Merapi," tandasnya.
Baca juga: Geopark Kebumen Diuji Asesor UNESCO, Ini Lokasi yang Akan Dikunjungi
Menurut Boby, proses pengusulan saat ini sedang dalam tahap verifikasi oleh Tim Verifikasi Geopark Nasional (TVGN). Terkait pengumuman hasil verifikasi kemungkinan akhir tahun 2024.
"Tanggal pastinya belum ada, tapi kalau menurut jadwal, tim akan melaksanakan pleno di bulan Oktober. Jadi kemungkinannya akhir tahun 2024, atau awal tahun 2025 sudah ada penetapan," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang