YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebut TPA Piyungan saat ini hanya bisa menampung sampah 1.000 ton.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Beny Suharsono mengatakan, kondisi terbaru dari TPA Piyungan saat ini hanya bisa menampung sampah 1.000 ton, setelah beberapa daerah meminta sampah untuk digeser ke TPA Piyungan.
Baca juga: Pembangunan TPSS di Piyungan Bantul Diprotes Warga, Bupati: Tolong Ini Dipahami
Lanjut Beny beberapa waktu lalu pihaknya telah menggeser sampah dari Kota Yogyakarta ke TPA Piyungan sejumlah 4 ribu ton lebih, dilanjutkan menggeser sampah dari Bantul dan Sleman ke TPA Piyungan.
“Kalau dipaksa 1.000 ton masih masuk. Di transisi 2 kalau di transisi 1 sudah tidak bisa lagi,” ujar Beny, Senin (22/7/2024).
“Saya ingin pemkot segera ambil langkah jangka pendeknya daruratnya kan sudah kita bantu. Sleman itu 900 ton residu dari proses pengolahan sampah sudah kita geser,” ujarnya.
Menurutnya dalam melakukan penggeseran sampah ke TPA Piyungan harus ada pembatasan yang ketat mengingat saat ini TPA Piyungan sudah kembali hampir penuh.
Beny menyebut penggeseran sampah ke TPA Piyungan dilakukan mengingat beberapa waktu lalu TPA Piyungan mengalami penurunan ketinggian sampah, sehingga bisa menerima sampah dari berbagai kabupaten.
“Ini juga ada batas waktu kan, maka sebetulnya rencana berikutnya ada batasnya. Oleh sebab itu kota, Sleman, Bantul dibatasi tonasenya kalau terjadi darurat terus menerus disana bisa antisipasi kalau tidak nanti terkunci tidak kemana-mana,” kata dia.
Terkait target desentralisasi sampah, Beny menyebut bahwa saat ini sudah beberapa kali mengalami penundaan. Desentralisasi awalnya ditargetkan pada April, namun mundur ke Mei, dan sampai sekarang.
“Berarti ini darurat keempat yang sudah kami lakukan. kita sudah sepakat Juni selesai kita antisipasi ternyata tidak selesai. Dii beberapa tempat ada resistensi penolakan warga,” kata dia.
Baca juga: Kota Yogyakarta Darurat Sampah, 5.000 Ton Sampah Belum Seluruhnya Diangkut ke TPA Piyungan
Dia menyebut saat mendapatkan laporan, pemerintah kabupaten atau kota mengaku sudah siap tetapi kenyataannya tidak. Oleh sebab itu dirinya meminta kepada pemerintah setempat untuk jujur kepada publik berapa ton timbunan sampah di masing-masing kabupaten atau kota.
“Kalau laporannya siap semua. Makanya saya kemarin ngeyel jujur lah jujur kepada publik. berapa timbunan sampah di kota. 300 ton perday kalau sampai 5 ribu itu butuh 15 hari,” ucap dia.
“4.538 ton (sampah) kita keluarkan (di Kota Yogyakarta) semua kosong. termasuk di pasar-pasar,” ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang