Editor
KOMPAS.com - Pria yang terekam menembak kucing di kolong mobil di Semarang, Jawa Tengah, akhirnya dijadikan tersangka dan terancam hukuman penjara.
Pria yang berinisial IP, warga Jalan Pringgodani, Krobokan, Semarang Barat, tersebut menembak kucing hingga mati dengan senjata airgun jenis Beretta 92Fs Type M9A1. Di hadapan polisi, IP mengaku mendapat senjata itu dari seorang teman.
"Iya dapat dari teman saat bubarin tawuran," kata IP saat gelar perkara di Polrestabes Semarang, dilansir dari Tribunnews.com.
Baca juga: Video Viral Pria Tembak Kucing hingga Mati di Semarang, Pelaku Ditangkap
Seperti diketahui, aksi IP tersebut terjadi pada Senin (15/7/2024). Aksinya itu pun terekam kamera CCTV dan viral usai diunggah di media sosial pada Selasa (16/7/2024).
Dalam video yang beredar tampak IP memakai baju kuning berjongkok di depan mobil sambil melihat ke arah kolong mobil.
Setelah itu IP mengarahkan senjata mirip pistol ke kolong mobil dan melepaskan tembakan. Ternyata IP saat itu menembak seekor kucing milik tetangganya yang bersembunyi di kolong mobil.
Video seorang pria membawa pistol dan menembak kucing di Jalan Pringgodani, Krobokan, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) viral di medis sosial (medsos). Baca juga: Tak Bisa Diproses, Pria yang Teror Perawat di RS Pantiwilasa Semarang Ternyata ODGJ
Di hadapan polisi, IP mengaku kesal karena kucing milik tetangganya itu sering buang kotoran di rumahnya dan makan burung merpatinya yang harganya jutaan.
"Saya sudah awasi kucing itu selama lima hari berturut-turut sebelum melakukan penembakan," terangnya.
Atas perbuatannya itu, pelaku dijerat Pasal 406 KUHP dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan.
"Kasus ini kami proses dan nanti berkasnya diserahkan ke Kejaksaan," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar dikutip dari kanal YouTube Polrestabes Semarang.
(Penulis: Muchamad Dafi Yusuf | Editor: Gloria Setyvani Putri)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Viral Video Pria Tembak Mati Kucing Tetangga di Semarang, Terungkap Motif dan Nasib Pelaku Kini
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang