PURWOREJO, KOMPAS.com- Seorang wanita berinisial H (28) di Desa Ketosari, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah meninggal dunia karena diduga mengalami penganiyayaan oleh suaminya sendiri R (35) pada Sabtu (13/7/2024).
Kasatreskrim Polres Purworejo, AKP Catur Agus Yudo Praseno menjelaskan, sebelum meninggal, pasangan suami istri tersebut sempat cekcok hingga terdengar oleh tetangga sekitar rumahnya.
Percekcokan tersebut disebabkan cemburu buta lantaran sang suami menuduh istrinya dekat dengan orang lain.
Baca juga: Suami di Purworejo Ditangkap Setelah Diduga Aniaya Istri hingga Tewas
"Motif kejadian yaitu pelaku cemburu terhadap korban yang menuduh korban ada hubungan dengan orang lain," kata AKP Catur Agus Yudo Praseno pada Senin (15/7/2024).
Saat ini pelaku sudah ditangkap oleh Satreskrim Polres Purworejo. Penangkapan terduga pelaku sempat menjadi tontonan warga sekitar. Beruntung terduga pelaku cepat diamankan dan tidak menjadi bulan-bulanan warga sekitar yang marah.
"Pelaku sudah kami tangkap, kami mintai keterangan, dan kami tahan. Pelaku adalah tunggal yaitu suami korban," jelas Kasatreskrim.
Angarahayu (40) salah satu kerabat korban mengatakan, pasangan tersebut memang sering bertengkar. Namun pada malam itu memang terdengar suara pertengkaran hingga jeritan korban.
"Sempat terdengar suara teriakan dan suara benda terlempar. Suara (Cekcok) nya keras sampai ujung bahkan sampai mushola, ada suara jeritan dari yang perempuan," kata Anggarahayu.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Desa Kertosari Aji Prastyo mengatakan, kejadian ini bermula pada pagi hari Sabtu (13/7/2024) sekitar pukul 05.00 WIB ia mendapatkan telepon dari warga. Ia diminta untuk mengantarkan H ke rumah sakit.
Baca juga: Diduga Alami KDRT, Seorang Wanita di Purworejo Meninggal Dunia
"Pagi tadi saya ditelepon Pak Kadus diminta antar warga ke rumah sakit, habis itu saya pulang, terus dikabari kalau korban sudah meninggal," kata Aji Prasetyo saat dihubungi usai kejadian.
Korban bernama H (28) warga Kecamatan Bener tersebut meninggal beberapa saat setelah mendapatkan penanganan di rumah sakit.
Aji menyebut, saat ditemukan warga, korban sedang merintih kesakitan.
"Iya pas saya kesana itu masih hidup, korban masih merintih-rintih kesakitan," kata.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang