Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Serangan Siber PDN, Berikut Langkah Menjaga Keamanan Versi Pakar UGM

Kompas.com - 01/07/2024, 07:25 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti di bidang software Fakultas Teknik UGM, Prof. Ridi Ferdiana angkat bicara perihal serangan server pusat data nasional (PDN).

Pihaknya sangat menyayangkan kejadian peretasan server PDN tersebut. Pasalnya PDN mempunyai sekumpulan aset yang sangat penting bagi rakyat Indonesia dengan berbagai macam data yang dibutuhkan oleh instansi dan masyarakat. 

Ridi menyebutkan, bagi PDN hal ini menjadi ‘pil pahit’ dan juga sebagai refleksi diri untuk memperbaiki arsitektur sistem informasi, prosedur keamanan, dan juga jaringan keamanan komputer. 

“Bagi masyarakat tentu akan menurunkan tingkat kepercayaan terutama pada saat meletakkan data pribadi ke PDN,” papar Sigit, dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (29/6/2024).

Baca juga: Hacker asal Sleman Raup Rp 31,5 Miliar dengan Meretas Perusahaan di AS

Langkah menjaga server PDN tidak terkena serangan kembali


Baca juga: Website Diretas Menjadi Dewan Penghianat Rakyat, Ini Penjelasan Sekjen DPR

Ridi menyampaikan, beberapa langkah keamanan yang dapat dilakukan untuk menjaga server PDN tidak terkena serangan siber kembali.

Di antaranya yakni menyusun prosedur inspeksi rutin terkait celah keamanan, menerapkan prosedur keamanan jaringan bagi masyarakat dan pengelola PDN. 

“Termasuk melakukan perawatan secara berkala untuk me-review perimeter keamanan, kesesuaian prosedur, dan memperbarui sistem informasi,” katanya.

Baca juga: Diretas, Website Dinas Perdagangan Gunungkidul Jadi Situs Judi Online

Dibutuhkan peran aktif pemerintah

Namun, yang tidak kalah penting menurut Ridi, PDN sebaiknya mulai menerapkan pilar-pilar well architected framework secara menyeluruh dengan bekerja sama dengan praktisi Cloud, untuk memastikan infrastruktur mereka lebih kuat dan andal. 

“PDN dapat  merancang infrastruktur cloud dengan ketersediaan tinggi berbasis rencana disaster recovery sehingga pemulihan akan berjalan lancar,” tambahnya. 

Selain itu, Ridi juga memberi saran agar PDN untuk menerapkan enkripsi di level baris data (row field security) atau berkas, baik pada saat in transit (proses kirim) atau in rest (proses penyimpanan), sehingga pada saat terjadi ransomware sekalipun data yang tercuri tidak dapat dibaca. 

Baca juga: Lepas Ribuan Mahasiswa UGM untuk KKN, Menteri Basuki: Jangan Ingah-ingih

Meski begitu, imbuhnya, dibutuhkan peran aktif pemerintah dalam hal ini, di mana pemerintah harus menetapkan dan menerapkan standar regulasi keamanan data center yang mengadopsi standar-standar data center berbasis cloud yang sudah ada. 

“Sebagai akibat dari serangan ini, kita harus mawas diri terutama para pemilik data center, penerapan Zero Trust Policy atau kebijakan jaringan tanpa kepercayaan di jaringan organisasi perlu segera diterapkan pada akses-akses data yang penting,” tutupnya. 

Seperti diketahui, serangan siber PDN oleh ransomware yang merupakan perangkat lunak yang secara aktif memblokir akses dan isi data kepada pemilik data. Implikasinya yaitu pemilik data tidak bisa mengakses data miliknya sendiri.

Penyebar ransomware meminta sejumlah uang agar akses dan isi data diperbaiki kembali melalui kunci pembuka data.

Ransomware adalah jenis malware yang masuk melalui jaringan internet dan mengunci berkas-berkas penting menggunakan enkripsi yang dipegang oleh pelaku. 

Baca juga: Pemuda Sleman Retas Perusahaan Amerika dengan Ransomware, Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fakta Mobil Terbakar di SPBU Pati, 1 Orang Tewas dan Diduga Korsleting

Fakta Mobil Terbakar di SPBU Pati, 1 Orang Tewas dan Diduga Korsleting

Yogyakarta
Kompos Bercampur Sampah Resahkan Petani Pesisir Bantul Yogyakarta

Kompos Bercampur Sampah Resahkan Petani Pesisir Bantul Yogyakarta

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Juli 2024 dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Juli 2024 dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Juli 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Juli 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Juli 2024 dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Juli 2024 dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Tempat Pembuangan Sampah Liar Masih Menjamur di Kota Yogyakarta

Tempat Pembuangan Sampah Liar Masih Menjamur di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Juli 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Juli 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Polisi Serahkan Kasus Meninggalnya Pebulu Tangkis Zhang Zhi Jie ke PBSI

Polisi Serahkan Kasus Meninggalnya Pebulu Tangkis Zhang Zhi Jie ke PBSI

Yogyakarta
Cari Pakan Ternak, Wanita di Gunungkidul Tewas Tersengat Listrik

Cari Pakan Ternak, Wanita di Gunungkidul Tewas Tersengat Listrik

Yogyakarta
 Tunggu Keluarga, Jenazah Pebulutangkis Asal China Zhang Zhi Jie Masih di RS Sardjito

Tunggu Keluarga, Jenazah Pebulutangkis Asal China Zhang Zhi Jie Masih di RS Sardjito

Yogyakarta
Kota Yogyakarta Darurat Sampah, 5.000 Ton Sampah Belum Seluruhnya Diangkut ke TPA Piyungan

Kota Yogyakarta Darurat Sampah, 5.000 Ton Sampah Belum Seluruhnya Diangkut ke TPA Piyungan

Yogyakarta
Soal Izin Tambang Ormas, Haedar Nashir Sebut Muhammadiyah Masih Lakukan Kajian

Soal Izin Tambang Ormas, Haedar Nashir Sebut Muhammadiyah Masih Lakukan Kajian

Yogyakarta
Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Kekeringan, 8 Kalurahan Minta Bantuan Air

Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Kekeringan, 8 Kalurahan Minta Bantuan Air

Yogyakarta
Sopir Ngantuk, Truk Tangki Tabrak Dua Rumah dan Pohon di Bantul

Sopir Ngantuk, Truk Tangki Tabrak Dua Rumah dan Pohon di Bantul

Yogyakarta
Viral, Video 'Pocong' Melintas di Gunungkidul, Pelaku Ditangkap dan Dibina

Viral, Video "Pocong" Melintas di Gunungkidul, Pelaku Ditangkap dan Dibina

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com