Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tambang di Gunungkidul, Sultan: Kalau Merusak Lingkungan, Izinnya Bisa Ditinjau Ulang

Kompas.com - 28/06/2024, 11:42 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X angkat bicara soal tambang yang merusak halaman warga di Gunungkidul.

Sultan menegaskan, tambang itu harus ditutup jika merusak lingkungan. Menurutnya, soal perizininan harus ditinjau kembali. 

“Biarpun berizin harapan saya, kalau itu hanya merusak lingkungan ya bisa dilakukan peninjauan kembali,” ujar Sultan, Kamis (27/6/2024).

Baca juga: 4 Lokasi Tambang di Gunungkidul Ditutup Sementara

Dia mengatakan, jika panambangan di kawasan Geopark mendapatkan izin maka yang bertanggung jawab adalah pelaku dan pemerintah kabupaten. 

“Bisa dilihat juga, (apakah itu) jadi bagian yang dipertahankan geopark tidak. Kan gitu. Kalau itu dalam kawasan geopark tidak sekedar salah penambang tetapi yang memberi izin juga salah,” kata Sultan.

“Karena gak boleh. Tapi kalau di luar, itu izin kemungkinan bisa. Dibolehkan asal di luar geopark. Tapi ga tahu kondisinya di dalam atau di luar,” ucap dia.

Sebelumnya Tim terpadu dari lintas instansi menutup sementara empat lokasi pertambangan yang belum melengkapi perizinan di Gunungkidul, DI Yogyakarta. Bupati memastikan tidak memberikan perizinan atas tambang urug tersebut.

"Bicara tentang tambang, toh kita tidak mengizinkan. Pemerintah (kabupaten Gunungkidul) di sini hanya diberitahu dan melakukan pengawasan. Nanti akan dicek di lapangan dan dilaporkan ke saya," kata Bupati Gunungkidul Sunaryanta saat ditemui usai melantik lurah di Hotel Santika Rabu (26/6/2024).

Disinggung mengenai keluhan warga tentang dampak pertambangan terhadap sumber air, Sunaryanta mengatakan, pihaknya tetap mengedepankan perizinan dan analisis dampak lingkungan.

"Akan kita cek seperti apa, toh seharusnya ada izinnya dan sebagainya, apalagi bicara analisis dampak lingkungan ini yang perlu dan dibutuhkan. Lebih detailnya hari ini dinas lingkungan hidup (DLH) ke lapangan," kata Sunaryanta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Serahkan Kasus Meninggalnya Pebulu Tangkis Zhang Zhi Jie ke PBSI

Polisi Serahkan Kasus Meninggalnya Pebulu Tangkis Zhang Zhi Jie ke PBSI

Yogyakarta
Cari Pakan Ternak, Wanita di Gunungkidul Tewas Tersengat Listrik

Cari Pakan Ternak, Wanita di Gunungkidul Tewas Tersengat Listrik

Yogyakarta
 Tunggu Keluarga, Jenazah Pebulutangkis Asal China Zhang Zhi Jie Masih di RS Sardjito

Tunggu Keluarga, Jenazah Pebulutangkis Asal China Zhang Zhi Jie Masih di RS Sardjito

Yogyakarta
Kota Yogyakarta Darurat Sampah, 5.000 Ton Sampah Belum Seluruhnya Diangkut ke TPA Piyungan

Kota Yogyakarta Darurat Sampah, 5.000 Ton Sampah Belum Seluruhnya Diangkut ke TPA Piyungan

Yogyakarta
Soal Izin Tambang Ormas, Haedar Nashir Sebut Muhammadiyah Masih Lakukan Kajian

Soal Izin Tambang Ormas, Haedar Nashir Sebut Muhammadiyah Masih Lakukan Kajian

Yogyakarta
Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Kekeringan, 8 Kalurahan Minta Bantuan Air

Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Kekeringan, 8 Kalurahan Minta Bantuan Air

Yogyakarta
Sopir Ngantuk, Truk Tangki Tabrak Dua Rumah dan Pohon di Bantul

Sopir Ngantuk, Truk Tangki Tabrak Dua Rumah dan Pohon di Bantul

Yogyakarta
Viral, Video 'Pocong' Melintas di Gunungkidul, Pelaku Ditangkap dan Dibina

Viral, Video "Pocong" Melintas di Gunungkidul, Pelaku Ditangkap dan Dibina

Yogyakarta
Pekerja Toko Ikan Hias Selundupkan Benur Senilai Rp 1,6 Miliar via Bandara YIA, Ditangkap di Bali

Pekerja Toko Ikan Hias Selundupkan Benur Senilai Rp 1,6 Miliar via Bandara YIA, Ditangkap di Bali

Yogyakarta
Muhammadiyah Kerja Sama dengan BCA Syariah, Haedar: Jangan Dikaitkan dengan Tarik-menarik Dana

Muhammadiyah Kerja Sama dengan BCA Syariah, Haedar: Jangan Dikaitkan dengan Tarik-menarik Dana

Yogyakarta
Promosikan Judi Online, Enam 'Influencer' di Yogyakarta Ditangkap

Promosikan Judi Online, Enam "Influencer" di Yogyakarta Ditangkap

Yogyakarta
Ada Jalur Afirmasi KMS di PPDB Kota Yogyakarta, Kuotanya Hanya 300 Kursi

Ada Jalur Afirmasi KMS di PPDB Kota Yogyakarta, Kuotanya Hanya 300 Kursi

Yogyakarta
Sopir Mengantuk, Avanza Tabrak Pohon di Bantul, 2 Orang Luka-luka

Sopir Mengantuk, Avanza Tabrak Pohon di Bantul, 2 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 2 Juli 2024, dan Besok : Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 2 Juli 2024, dan Besok : Malam ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 2 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 2 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com