YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta menggunakan terpal berwarna biru untuk alas jemaah shalat Idul Adha, Senin (17/6/2024). Hal ini untuk mengurangi sampah plastik dan koran yang biasanya digunakan sebagai alas.
Pantauan Kompas.com terpal berwarna biru digelar di tiap shaf atau barisan dalam salat jemaah.
Takmir Masjid Gedhe Kauman, Azman Latief mengatakan, panitia shalat Idul Adha menyediakan terpal biru karena saat ini sedang darurat sampah di Kota Yogyakarta.
Baca juga: Yogyakarta Darurat Sampah, Kemenag Imbau Masyarakat Pakai Besek untuk Daging Kurban
"Iya (pakai terpal), sebenarnya itu dulu digunakan di Alun-alun utara untuk shaf depan," ujarnya saat ditemui di Masjid Gedhe Kauman, Senin (17/6/2024).
Lanjut Azman, karena Alun-alun Utara sudah tidak digunakan untuk shalat Idul Adha maka terpal-terpal digunakan di halaman Masjid Gedhe untuk alas.
"Karena Alun-alun Utara sudah tidak dipakai sehingga terpal bisa memenuhi shaf-shaf belakang," katanya.
"Itu betul untuk antisipasi agar jemaah tidak bawa koran dan plastik sekali pakai untuk alas. Jadi kita pakai terus (terpal) kita cuci besok bisa dipakai lagi," imbuh Azman.
Lebih lanjut, dia mengatakan seperti tahun sebelumnyan, penyembelihan hewan kurban Masjid Gedhe Kauman dilakukan di tiga lokasi. Salah satunya di halaman Masjid Gedhe Kauman.
"Di Kauman ada tiga tempat penyembelihan semua dikoordinasikan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah. Pusatnya nanti di sebelah utara Masjid, dua lainnya di sebelah barat masjid, dan sebelah utara PDHI," kata Azman.
Dia menambahkan, Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta menerima lebih dari 100 permintaan daging kurban. Nantinya daging kurban itu akan dibagikan di lingkup DIY dan juga Jawa Tengah bagian selatan.
"Di utara masjid ada 11 sapi dan 21 ekor kambing. Di barat masjid ada 4 sapi dan 37 kambing, di timur (PDHI) ada 4 sapi kalau kambing gak sampai 10," beber dia.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogyakarta meminta masyarakat menggunakan besek untuk tempat daging kurban. Selain itu, masyarakat juga diimbau tidak menggunakan alas sekali pakai saat shalat id.
Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Kota Yogyakarta, Saeful Anwar mengatakan, pihaknya sudah meminta panitia hari besar Islam Kota Yogyakarta untuk mengurangi produksi sampah saat saat shalat id dan penyembelihan hewan kurban.
Baca juga: DLH Jabar Klaim 75 Persen Sampah di Sungai Citarum Sudah Diangkut
“Kami imbau untuk membawa alas salat dari tikar dan sajadah bukan koran bekas,” ujarnya, Jumat (14/6/2024).
Pihaknya mengimbau warga untuk mengurangi plastik dalam pembagian hewan kurban pada Idul Adha mendatang.
“Pakai wadah alternatif berbahan organik seperti besek,” kata dia.
Untuk diketahui besek adalah tempat berbentuk kubus yang terbuat dari anyaman bambu. Biasanya besek digunakan untuk tempat makanan setelah masyarakat mengadakan upacara-upacara adat atau keagamaan di Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.