Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Gibran, Sandiaga Uno Usulkan Solo Jadi Kota Gastronomi Dunia

Kompas.com, 3 Juni 2024, 10:42 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno bertemu dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, di Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Minggu (2/5/2024).

Sembari makan bersama Gibran, Sandiaga mengusulkan agar Solo dijadikan sebagai wisata gastronomi dunia karena memiliki sejarah kuliner yang kuat.

“Indonesia baru Ubud Bali yang memiliki penghargaan UN World Tourism sebagai kota gastronomi, tapi setelah bicara dengan Pak Wali, ternyata banyak potensi di Solo," kata Sandiaga, di sela acara penutupan Solo Great Sale 2024, dikutip dari TribunSolo.com.

"Untuk itu kami akan berkoordinasi dengan UN Tourism apakah bisa memberikan penghargaan kota gastronomi (kepada Solo) di sesi yang akan datang,” sambungnya.

Dia mengatakan, dengan menjadi kota gastronomi, Solo diharapkan memiliki daya tarik tambahan bagi wisatawan lokal dan mancanegara.

Baca juga: Tinjau Pembangunan Pengairan, Prabowo Kunjungi Gunungkidul Naik Helikopter

“Harapannya bisa dipertimbangkan di sidang UN Tourism selanjutnya. Begitu sudah ditetapkan UN Tourism sebagai kota gastronomi, wisatawan yang datang ke Solo karena kulinernya berpotensi meningkat 63 persen,” ujar Sandiaga.

Sandiaga pun sempat menyantap sejumlah hidangan di Solo. Menurutnya, selain memiliki sejarah panjang, kuliner Solo juga mempunyai cita rasa yang lezat.

“Kulinernya sangat luar biasa. Selain kota budaya Unesco, Solo ini bisa didorong sebagai kota gastronomi. Tadi yang saya makan apollo, jahe gepuk, lontong sayur, dan bubur, itu luar biasa. Nasi liwet masih favorit, sama soto kirana,” ucap Sandiaga.

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Sandiaga meminta Gibran dan jajarannya menyiapkan cerita tentang kuliner di Solo.

Baca juga: Kurang Konsentrasi, Honda Jazz Tabrak 3 Motor di Kulon Progo

“Yang perlu disiapkan ceritanya. Sama seperti Ubud, UN Tourism akan membedah cerita di balik kuliner tersebut,” jelasnya.

Selain itu, dia juga berharap agar Bandara Adi Soemarmo kembali ditetapkan sebagai bandara internasional untuk memudahkan mobilitas wisatawan.

“Karena bisa mendatangkan wisatawan mancanegara, (Solo) bisa membuka bandaranya lagi menjadi bandara internasional,” tandasnya.

Tanggapan Gibran

Gibran mengaku, dia dan jajarannya siap menjawab tantangan dari Sandiaga Uno. Dia menilai, Solo memang layak ditetapkan sebagai kota gastronomi.

Baca juga: Kronologi Perusakan Mobil Pelat B Saat Konvoi Suporter Persib

“Kami siap menjawab tantangan dari Pak Menteri. Kami punya waktu satu jam di wedangan, kami banyak bicara masalah kuliner. Kuliner yang punya histori panjang dan bermakna," tutur Gibran.

"Nanti akan kami tindaklanjuti lagi usulan dari Pak Menteri. Intinya selain menjadi kota performing art, ke depan Solo di-branding sebagai kota kuliner,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul "3 Fakta Pertemuan Gibran dan Sandiaga Uno di Solo Jawa Tengah, Bahas Wisata Gastronomi"

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau