Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Benteng Keraton, Disbud DIY Targetkan Tahun Ini Selesai Beri "Bebungah"

Kompas.com - 27/05/2024, 15:56 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kebudayaan (Disbud) Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan tahun ini menyelesaikan pemberian bebungah atau uang ganti rugi berkaitan dengan revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta.

"Menyelesaikan tata kelola dengan penghuni. Jadi kita selesaikan bebungah, karena kalau enggak selesai, belum bisa merevitalisasi bangunannya," ujar Kepala Disbud DIY Dian Lhaksmi Pratiwi, Senin (27/5/2024).

Baca juga: Revitalisasi Benteng Keraton, Warga Dapat Bebungah Rp 80 Juta-Rp 250 Juta

Akhir tahun lalu, Disbud DIY telah memberikan uang bebungah kepada warga yang terdampak proyek revitalisasi Benteng Keraton dengan kisaran Rp 80 juta-Rp 250 juta.

Dian berkata, tahun ini pihaknya akan mengerjakan revitalisasi di tanah yang sudah diberikan bebungah kepada warga yang sebelumnya menempati tersebut.

"Jadi apa yang sudah kita selesaikan tahun kemarin kita kerjakan tahun sekarang, karena keterbatasan penganggaran di kami jadi kan masih per segmen," ujar dia.

Menurut Dian, dengan melakukan penyelesaian per segmen ini,  akan diketahui secara detail dari sisi anggaran yang dibutuhkan dan juga waktu yang dibutuhkan.

"Ini kebijakan kita supaya ketahuan dari sisi anggaran dan waktu maka kita selesaikan kesepakatan dahulu, tahun depan kita selesaikan konstruksinya," kata dia.

"Bebungah kita selesaikan tahun ini semuanya," imbuh Dian.

Untuk diketahui, bebungah adalah uang ganti rugi yang diberikan kepada warga yang terdampak revitalisasi enteng Keraton Yogyakarta.

Sedangkan dari sisi revitalisasi atau bangunan menurut dian sampai sekarang secara total belum mencapai 50 persen.

Revitalisasi ini tak hanya terhadap rumah masyarakat yang terdampak, tetapi ada juga beberapa masjid.

"Seperti kemarin di Mangunan kita nego dengan masyarakat kita oba memberikan alternatif solusi ada lahan yang diberikan oleh Keraton dan masyarakat membangun dari hasil bebungah," katanya.

Baca juga: Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Diberitakan sebelumnya, lantaran tidak ada sertifikat, warga tidak memiliki hak untuk menawar besaran uang bebungah yang diberikan dari pihak Keraton Yogyakarta.

"Nah, karena tidak ada sertifikat makanya kita tidak punya hak tawar, jadi itu hanya semacam kepedulian dari Keraton untuk warga yang sudah tinggal di situ," kata Dian diwawancara pada 6 November 2023.

Besaran bebungah yang diberikan menyesuaikan anggaran yang dimiliki Keraton Yogyakarta, tetapi disesuaikan dengan luas bangunan dan jenis bangunan rumah apakah semipermanen atau permanen.

"Ada yang (mendapat) Rp 80 juta, ada yang Rp 200 (juta), Rp 250 juta juga ada. Tergantung besaran bangunan permanen atau tidak bangunannya," kata Dian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MI Negeri di Sleman 'Curi Start' PPDB dengan Jalur Tambahan, Penerimaan 40 Siswa Baru Dibatalkan

MI Negeri di Sleman "Curi Start" PPDB dengan Jalur Tambahan, Penerimaan 40 Siswa Baru Dibatalkan

Yogyakarta
Korban Pelecehan Payudara Melawan dan Berteriak, Pelaku Ditangkap

Korban Pelecehan Payudara Melawan dan Berteriak, Pelaku Ditangkap

Yogyakarta
Cegah Kerusakan Lingkungan, Jalur Liar Motor Trail di Lereng Merapi Ditutup Portal

Cegah Kerusakan Lingkungan, Jalur Liar Motor Trail di Lereng Merapi Ditutup Portal

Yogyakarta
4 Lokasi Tambang di Gunungkidul Ditutup Sementara

4 Lokasi Tambang di Gunungkidul Ditutup Sementara

Yogyakarta
Tak Sesuai Prosedur, Pengumpulan Uang Sumbangan di Salah Satu MI Negeri Kota Yogya Diulang

Tak Sesuai Prosedur, Pengumpulan Uang Sumbangan di Salah Satu MI Negeri Kota Yogya Diulang

Yogyakarta
923 Ton Sampah Menumpuk di Sleman, Pemda DIY Turun Tangan

923 Ton Sampah Menumpuk di Sleman, Pemda DIY Turun Tangan

Yogyakarta
Kurs Dollar AS Menguat, Ukuran Tahu di Yogyakarta Mengecil

Kurs Dollar AS Menguat, Ukuran Tahu di Yogyakarta Mengecil

Yogyakarta
Gara-gara Terganggu Pesta Miras, Senior Aniaya Junior hingga Tewas di Asrama Yogyakarta

Gara-gara Terganggu Pesta Miras, Senior Aniaya Junior hingga Tewas di Asrama Yogyakarta

Yogyakarta
Keributan di Depan Klinik Kecantikan Yogyakarta, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Keributan di Depan Klinik Kecantikan Yogyakarta, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Yogyakarta
Dua Motor Tabrak Minibus di Kulon Progo, Satu Pelajar Tewas

Dua Motor Tabrak Minibus di Kulon Progo, Satu Pelajar Tewas

Yogyakarta
Sutedjo Mantap Pensiun dari Dunia Politik, Batal Maju Pilkada Kulon Progo

Sutedjo Mantap Pensiun dari Dunia Politik, Batal Maju Pilkada Kulon Progo

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Kandang Ternak Milik Warga di Kebumen Ludes Terbakar, Kerugian Rp 30 Juta

Kandang Ternak Milik Warga di Kebumen Ludes Terbakar, Kerugian Rp 30 Juta

Yogyakarta
Keluhan PPDB SMP di Gunungkidul, Sebagian Mengenai Afirmasi dan 'Upload' Berkas Pendaftaran

Keluhan PPDB SMP di Gunungkidul, Sebagian Mengenai Afirmasi dan "Upload" Berkas Pendaftaran

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com