Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Benteng Keraton, Warga Dapat "Bebungah" Rp 80 Juta-Rp 250 Juta

Kompas.com - 06/11/2023, 15:30 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kebudayaan (Disbud) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memastikan bahwa warga terdampak revitalisasi Beteng Keraton Yogyakarta mendapatkan bebungah atau uang ganti rugi.

"Ya jelas, justru mereka selak kepengin (buru-buru menginginkan) bebungah," ujar Kepala Disbud DIY, Dian Lhaksmi Pratiwi, Senin (6/11/2023).

Baca juga: Dua Kubu di Keraton Solo Kembali Bersitegang, Gibran Tegaskan Revitalisasi Tetap Jalan

Disinggung soal besaran uang bebungah, dirinya tidak mengetahui secara persis karena pemberian bebungah berdasarkan besar kecilnya bidang tanah.

"Jadi tanah-tanah Sultan Ground yang ada di Benteng kan di BPN, PTSL. Jadi itu masih terus bergerak," kata dia.

Dia menambahkan, proyek revitalisasi Benteng Keraton saat ini berada di sisi dalam tembok Benteng karena di sisi luar benteng harga tanah sudah mahal.

"Mahal, dan mungkin juga sudah banyak SHM dan HGN masih perlu cek lagi, seperti kemarin di Pojok Beteng Lor Wetan itu ada yang SHM," jelas dia.

Sementara itu, Ketua RW 14 Panembahan Keraton Yogyakarta, Jalan Suryamentaraman, Kurniawan mengatakan, pemberian uang kepada warga yang terdampak proyek revitalisasi Benteng Keraton dinamakan bebungah.

"Bebungah, bukan ganti rugi atau ganti untung. Namanya bebungah. Karena itu kan magersari, yang tanpa ada sertifikat. SG (Sultan Ground) tapi tidak punya sertifikat maksude disuruh manggon (maksudnya disuruh menempati), cuma ada kekancingannya tapi kan banyak yang hilang juga," kata dia.

Menurut dia, lantaran tidak ada sertifikat, warga tidak memiliki hak untuk menawar besaran uang bebungah yang diberikan dari pihak Keraton Yogyakarta.

"Nah, karena tidak ada sertifikat makanya kita tidak punya hak tawar, jadi itu hanya semacam kepedulian dari Keraton untuk warga yang sudah tinggal di situ," katanya.

Besaran bebungah yang diberikan menyesuaikan anggaran yang dimiliki Keraton Yogyakarta tetapi disesuaikan dengan luas bangunan dan jenis bangunan rumah apakah semipermanen atau permanen.

"Rendah (mendapat) ada yang Rp 80 juta ada yang Rp 200 (juta), Rp 250 juta juga ada. Tergantung besaran bangunan permananen atau tidak bangunannya," kata dia.

Baca juga: Temuan Kerangka Manusia di Proyek Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Kondisinya Utuh

Dari informasi yang dia terima, warga yang mendapatkan bebungah digunakan untuk mencari rumah baru atau untuk mencari kontrakan sementara.

"Ya mesti kebanyakan cari rumah baru, buat DP rumah atau buat kontrak sementara seperti itu," kata dia.

Warganya yang menerima bebungah lebih kurang ada 53 kepala keluarga (kk).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Yogyakarta
Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Yogyakarta
Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Yogyakarta
Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Yogyakarta
Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Yogyakarta
Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Yogyakarta
DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Tak Terima Ditangkap: Saya Tidak Bersalah

DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Tak Terima Ditangkap: Saya Tidak Bersalah

Yogyakarta
Motif BP Aniaya 2 Pengamen hingga Tewas di Prambanan, Sakit Hati Anak Dibentak

Motif BP Aniaya 2 Pengamen hingga Tewas di Prambanan, Sakit Hati Anak Dibentak

Yogyakarta
Bupati Sunaryanta: Gunungkidul Bukan Tempat Pembuangan Sampah

Bupati Sunaryanta: Gunungkidul Bukan Tempat Pembuangan Sampah

Yogyakarta
DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Senilai Rp 23 Miliar Ditangkap

DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Senilai Rp 23 Miliar Ditangkap

Yogyakarta
Bangkai Penyu Terdampar di Pantai Glagah, Ada Luka di Kaki dan Mulut

Bangkai Penyu Terdampar di Pantai Glagah, Ada Luka di Kaki dan Mulut

Yogyakarta
Update Tawuran Pelajar di Yogyakarta, 6 Dikembalikan ke Orangtua, Satu Diproses Hukum

Update Tawuran Pelajar di Yogyakarta, 6 Dikembalikan ke Orangtua, Satu Diproses Hukum

Yogyakarta
Pilkada Yogyakarta 2024 Dipastikan Tanpa Calon Independen

Pilkada Yogyakarta 2024 Dipastikan Tanpa Calon Independen

Yogyakarta
Disdikpora Kota Yogyakarta Keluarkan 'SOP Study Tour', Apa Saja Isinya?

Disdikpora Kota Yogyakarta Keluarkan "SOP Study Tour", Apa Saja Isinya?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com