YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Diare massal terjadi di Padukuhan Joho, Kalurahan Kalitekuk, Semin, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Rabu (15/5/2024). Diduga diare massal terjadi akibat keracunan.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono menyampaikan, pihaknya menerima informasi mengenai keracunan massal dari Panewu Semin pada Kamis (16/5/2024) sekitar pukul 11.00 WIB.
Baca juga: 14 Santriwati di Rokan Hilir Diduga Keracunan Makanan, 1 Meninggal Dunia
Adapun kasus tersebut terjadi di Padukuhan Joho, dengan jumlah 89 orang. Terdiri dari 79 kasus di Padukuhan Joho, dan 10 kasus diluar padukuhan Joho.
Korban keracunan mengalami diare, tidak ada muntah. Ada lima orang yang dirawat karena diare.
"Ada 13 orang yang dilarikan di Puskesmas Semin I. Lalu dirawat di Puskesmas Semin 1 ada empat orang, dan dibawa ke RSUD Wonosari satu orang karena ruangan puskesmas penuh," kata Ismono saat ditemui di kantornya Kamis.
Dikatakannya, mereka mengalami diare diduga karena bakteri. Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan dari mana asalnya bakteri tersebut.
Ismono mengatakan, mereka mengkonsumsi makanan untuk peringatan 1.000 hari orang meninggal.
Makanan itu dimasak pada Selasa (14/5/2024) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Kemudian dibagikan pada warga Rabu (15/5/2024) sekitar pukul 13.00 WIB.
"Tadi malam warga merasakan diare pada pukul 23.00 WIB sampai Rabu sekitar pukul 02.00 WIB," kata Ismono.
Meski tidak banyak yang dirawat, namun dari Dinas Kesehatan tetap melakukan pemantauan di lapangan.
Kepala Puskesmas Semin I Jumantoro mengatakan, sejumlah ambulans disiapkan di Padukuhan Joho jika sewaktu-waktu diperlukan.
Baca juga: 30 Warga di Serdang Bedagai Keracunan Makanan, Polisi Turun Tangan
Keempat korban yang dirawat di Puskesmas Semin I karena mengalami diare terus menerus sehingga diperlukan cairan infus. Sementara itu, satu korban lainnya dirawat di RSUD Wonosari karena memiliki riwayat penyakit.
"Petugas masih ada di sana sekarang ini. Ambulans, pak panewu, jaga warga, babinsa, bhabinkamtibmas stand by. Jika kondisinya lemas puskesmas siap 24 jam," kata dia.
Pihaknya sudah mengambil sampel makanan mulai dari daging rendang, bumbu rendang, tahu, cabai, hingga air untuk diperiksa di laboratorium.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang