Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

Kompas.com - 22/04/2024, 18:00 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 9 kasus flu Singapura baru-baru ini ditemukan di Kota Yogyakarta. Sebelumnya, ditemukan kasus flu Singapura di Kota Gudeg sebanyak 68 kasus.

Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu mengatakan, flu Singapura cenderung menyerang anak-anak.

"Secara umum menyerang anak-anak, kurang dari 14 tahun. Sangat jarang menyerang remaja," ujarnya saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Senin (22/4/2024).

"Minggu 15 kemarin ada 68 kasus, terus minggu 16 ada 9 kasus," lanjutnya.

Baca juga: Mengenal Flu Singapura, Penyakit yang Muncul Saat Peralihan Musim


Baca juga: Cerita Warga Sleman Yogyakarta soal Penyebaran Nyamuk Wolbachia, Kasus DBD Turun dan Tidak Merasakan Dampak Negatif

Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat

Dia menjelaskan, flu Singapura memiliki gejala mirip seperti infeksi virus pada umumnya. Namun pada flu Singapura ada gejala khasnya yakni adanya bintik-bintik merah pada telapak kaki, tangan, dan mulut.

"Spesifik di tangan, kaki, mulut bintik-bintik merah, tangan melepuh tergantung tingkat keparahannya. Kadang cuma bintik-bintik kecil, gatal dan perih," kata dia.

Lanjut Endang, flu Singapura dapat disembuhkan seperti kasus-kasus yang ditemukan di Kota Yogyakarta yang seluruhnya sembuh dengan rawat jalan.

Namun, sambungnya, flu Singapura dapat fatal jika tidak ditangani secara dini dan ditangani dengan benar. 

Baca juga: 8 Rekomendasi Makanan dan Minuman Saat Terkena Flu, Apa Saja?

Ia mengimbau kepada masyarakat yang mengalami gejala-gejala tersebut segera mendatangi fasilitas layanan kesehatan untuk mendapatkan pengobatan.

"Kalau anak sampai kejang tidak ditangani ya fatal. Sebenarnya ringan, tapi harus ditangani dengan baik," ungkapnya.

Menurut Endang, suspek flu Singapura bisa dirawat jalan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat merawat suspek flu Singapura seperti tidak menggunakan handuk yang sama antara suspek dengan nonsuspek flu Singapura.

"Perawatan di rumah juga mesti hati-hati, banyak minum, minum anget, paracetamol, intinya yang sakit dipisahkan," jelas dia.

Untuk pencegahan, masyarakat dapat menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti saat pandemi Covid-19. Menurut dia, PHBS ampuh untuk mencegah sebaran flu SIngapura.

"Bukan hanya pas Covid-19 ya, dulu kita tertib pas ada Covid-19, sekarang kan nggak. Padahal penyakit-penyakit yang lain juga banyak diputus penularannya lewat cuci tangan pakai sabun," tutupnya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Flu Singapura, dari Penyebab, Penularan hingga Pengobatannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com