Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang Melanda Kudus, 5 Tewas Tenggelam dan Ribuan Jiwa Mengungsi

Kompas.com - 18/03/2024, 05:38 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Banjir bandang melanda Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Akibatnya ribuan rumah terendam banjir. Bahkan dilaporkan lima orang tewas dan ribuan orang mengungsi. 

Berdasar catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Jawa Tengah, per hari Minggu (17/3/2024) pukul 5.00 Wib, ada 29 desa di 5 kecamatan terdampak. Lalu sebanyak 6.505 rumah terendam dan 1.619 jiwa mengungsi. 

Selain itu banjir juga merendam 2.148,24 hektar area persawahan, 81 fasilitas pendidikan dan 152 sarana keagamaan.

"Warga terdampak banjir 32.952 jiwa atau 9.987 keluarga," kata Kepala Pelaksana BPBD Kudus, Mundir, saat dihubungi melalui ponsel.

Baca juga: Saat Ibu-ibu Gereja Memasak Menu Buka Puasa untuk Pengungsi Banjir Kudus...

Dapur umum

Sementara itu, sebanyak delapan titik dapur umum telah didirikan untuk membantu para pengungsi. 

Baca juga: Update Banjir Kudus: 6.505 Rumah Terendam, 1.619 Jiwa Mengungsi

Pemerintah Kabupaten Kudus sendiri juga telah mendirikn 18 titik lokasi pengungsian. 

Mundir menjelaskan, dari pantauan terakhir kondisi umums intensitas hujan sudah normal di angka 5-10 sentimeter. 

Untuk akses jalan yang masih terputus adalah Jalan Lingkar Selatan Barat karena terendam banjir sepanjang 1,5 kilometer. 

"Akses jalan Tanjungkarang Jetis Kapuan rusak dan tergenang. Elevasi Sungai Wulan turun 40 sentimeter dan banjir masih stabil," jelas Mundir.

Baca juga: 23 Desa di Kudus Masih Terendam Banjir, 1.040 Warga Mengungsi

Korban jiwa

Warga melintasi jalan yang tergenang banjir dengan perahu rakit di Dukuh Tanggulangin, Jati Wetan, Kudus, Sabtu (16/3/2024). Menurut data BPBD setempat, bencana banjir sejak Kamis (14/3) akibat intensitas hujan yang tinggi serta meluapnya sungai Wulan tersebut meluas dan merendam 10.430 rumah di 29 desa dari lima kecamatan dan sebanyak 32.952 jiwa terdampak serta 911 jiwa mengungsi. ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO Warga melintasi jalan yang tergenang banjir dengan perahu rakit di Dukuh Tanggulangin, Jati Wetan, Kudus, Sabtu (16/3/2024). Menurut data BPBD setempat, bencana banjir sejak Kamis (14/3) akibat intensitas hujan yang tinggi serta meluapnya sungai Wulan tersebut meluas dan merendam 10.430 rumah di 29 desa dari lima kecamatan dan sebanyak 32.952 jiwa terdampak serta 911 jiwa mengungsi.

Seperti diberitakan sebelumnya, banjir melanda Kudus sejak Kamis (14/3/2024). Dari catatan petugas, lima orang di Kecamatan Mejobo meninggal akibat banjir. 

Salah satunya seorang remaja berinisial AVL (15), warga RT 005 RW 004, Desa Temulus, Kecamatan Mejobo, ditemukan meninggal karena tenggelam. Jasad korban ditemukan pada Jumat (15/3/2024), atau satu hari setelah dia tenggelam.

Kepala Basarnas Semarang Budiono mengatakan, korban mulanya melintasi jalan cor yang lebarnya tak sampai satu meter. 

Lokasi jalan cor itu berada di area persawahan yang terendam banjir dengan ketinggian sekitar dua meter.

Polres Kudus mengevakuasi warga terdampak banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Minggu (17/3/2024).DOKUMEN POLRES KUDUS Polres Kudus mengevakuasi warga terdampak banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Minggu (17/3/2024).

Dugawan awal, korban tidak mengetahui persis jalurnya karena jalan tertutup air, sehingga menyebabkan AVL keluar jalur, lalu tenggelam.

"Hingga korban yang tidak bisa berenang tersebut sepedanya keluar jalur, dan tenggelam di area persawahan," ujarnya, Sabtu (16/3/2024), dikutip dari RRI. 

Sementara itu, tiga korban tewas lainnya adalah tiga santri dari sebuah pondok pesantren.  Ketiganya tewas tenggelam saat melintasi banjir menggunakan perahu kayu. 

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jateng Kombes Satake Bayu Setianto, awalnya ada lima santri bermain perahu kayu di area persawahan yang kebanjiran. 

Tiba-tiba, perahu tersebut terguling. Lima santri itu pun tercebur. Teriakan minta tolong para korban terdengar warga. Warga lalu menolong para korban. 

"Dua korban selamat karena berenang, dan tak lama kemudian ketiga korban lainnya ditemukan meninggal dunia akibat tenggelam," ungkapnya, Jumat. 

Untu data korban adalah berinisial FN (14), warga Kabupaten Jepara, Jateng; serta MA (16) dan AF (15), warga Kabupaten Pati, Jateng. Sedangkan, dua korban selamat berasal dari Kabupaten Demak, Jateng, dan Pati. 

(Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor: Andi Hartik)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com