Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Masjid Jogokariyan Sediakan 3.500 Takjil Gratis dan Gelar Pasar Sore untuk Bantu Warga

Kompas.com - 12/03/2024, 22:00 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Selepas shalat Ashar, tepatnya sekitar pukul 16.00 WIB, Jalan Jogokariyan, Kota Yogyakarta sudah mulai dipadati pelaku usaha makanan.

Mereka berjejer berjualan di sepanjang Jalan Jogokariyan dengan menggunakan gerobak.

Tak hanya itu, meja-meja pun berjejer memanjang dari barat hingga timur Jalan Jogokariyan menawarkan berbagai kudapan.

Di ujung jalan ini, ada gapura bertuliskan Kampoeng Ramadhan Jogokaryan (KRJ), gelaran rutin yang seolah sudah menjadi tradisi setiap Ramadhan.

KRJ berlokasi di sekitar Masjid Jogokariyan, tepatnya di jalan yang menghubungkan antara jalan DI Panjaitan dan Jalan Parangtritis.

Sama seperti KRJ, pemandangan di dalam masjid saat sore hari tak kalah sibuk.

Baca juga: Mengeksplorasi Sajian Kuliner Jabar Saat Ramadhan lewat Cerita

Relawan dan masyarakat bergerak cepat menyajikan ribuan porsi makanan untuk berbuka puasa.

Selama Ramadhan, Masjid Jogokaiyan menyiapkan 3.500 porsi makanan untuk berbuka setiap hari. Menu hari kedua puasa, rendang ayam.

Sejak pukul 16.00 WIB, relawan sudah mulai menata meja di halaman Masjid. Sedangkan di sisi timur Masjid nampak ibu-ibu sibuk mengisi piring dengan nasi, rendang ayam, sambal hijau, dan tak lupa dengan kerupuknya.

Piring yang sudah terisi lalu diletakkan menumpuk pada sebuah besi yang bentuknya hampir mirip rantang. Setidaknya ada lima piring tertumpuk, siap dibawa oleh relawan untuk ditata di meja yang sudah disiapkan.

Sembari para relawan Masjid menata piring, relawan lainnya yang bertugas seperti pembawa acara mengumumkan agar jemaah anak-anak segera masuk ke area Masjid untuk mengikuti kegiatan Masjid berupa mendengarkan kisah-kisah nabi.

"Masjid Jogokariyan menyedikan buka puasa sebanyak 3.500 porsi," ujar Ketua Takmir Masjid Jogokariyan, Rizqi Rahim saat ditemui di Masjid Jogokariyan, Selasa (12/3/2024).

Bahkan menurut dia pada hari pertama kemarin menu yang disediakan Masjid Jogokariyan habis dan banyak jemaah yang tidak kebagian takjil.

"Kemarin estimasi yang datang ke KRJ ada 8 ribu orang, yang datang ke Masjid lebih dari 3.500," kata dia.

Suasana saat relawan masjid Jogikariyan menyiapkan 3.500 menu takjil, Selasa (12/4/2024)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Suasana saat relawan masjid Jogikariyan menyiapkan 3.500 menu takjil, Selasa (12/4/2024)

Rizqi berkata, 3.500 porsi makanan berbuka puasa itu disiapkan oleh 27 kelompok ibu-ibu dasawisma. Mereka memasak lauk di rumah masing-masing, sedangkan untuk nasi dimasak di Masjid.

"Menjelang Ashar itu mereka membawa lauk ke Masjid, kemudian di Masjid dibuat nasinya dan diracik," kata dia.

Menurut Rizqi tujuan melibatkan masyarakat kampung adalah agar masyarakat sekitar kampung merasakan suasana Ramadhan yang lebih kelat dan kental.

"Ini juga sebagai lahan dakwah kami, saat ibu-ibu memasak dan ditanya oleh anak-anaknya 'bu ini masak apa?' Ibu-ibu bisa menjawab 'ini memasak untuk takjil', kata dia.

Masjid Jogokariyan sudah menyediakan ribuan porsi takjil sudah berjalan 20 tahun.

Tantangan menyediakan menu takjil dalam jumlah ribuan pun dinilai Rizqi sudah dapat dilalui. Salah satunya soal menentukan menu makanan yang tidak mudah basi dan tahan lama.

"Penentuan bahan dan tidak mudah basi itu perlu diperhatikan," kata dia.

Selain menyiapkan menu takjil berjumlah ribuan, Masjid Jogokariyan juga menggelar Kampung Ramadhan Jogokariyan (KRJ) di sepanjang jalan Jogokariyan dengan melibatkan UMKM.

"Kalau UMKM secara masif ketika Covid, saat Covid kami membuat pasar subuh dan itu bertambah aignifikan anghota UMKM yang terlibat saat pasar sore," kata dia.

Suasana saat relawan masjid Jogikariyan menyiapkan 3.500 menu takjil, Selasa (12/4/2024)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Suasana saat relawan masjid Jogikariyan menyiapkan 3.500 menu takjil, Selasa (12/4/2024)

"Yang terlibat kurang lebih 350 UMKM," imbuhnya.

Digelarnya pasar sore di KRJ ini bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat sekitar yang sehari-hari berjualan makanan.

Lantaran saat Ramadhan sepi karena banyak warga yang berpuasa, maka pasar sore ini diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat agar tetap bisa ramai berjualan.

"Kami ingin kegiatan Kampung Ramadhan Jogokariyan memberikan berkah ke warga Masjid Jogokariyan ini. Baisanya berjualan pagi hari karena banyak berpuasa konsumen berkurang tapi ketika diberi lahan pasar berjualan di sore hari kita datangkan massa dan kita buat kegiatan yang menarik warga masyarakat untuk datang insyaallah bisa membantu perekonomian mereka," kata Rizqi.

Baca juga: Cerita Pelajar Buddha Cirebon Memasak dan Bagikan Takjil Saat Ramadhan

Salah satu pengunjung KRJ, Rinda Fadea seorang mahasiswa asal Wonosobo mengaku baru pertama kali datang ke KRJ. Dia datang bersama rekan-rekannya untuk mendapatkan menu takjil.

"Ini sangat membantu karena di Jogja banyak anak-anak yang merantau. Sangat membantu agar gak bingung cari buka puasa," kata dia.

Pengunjung lain, mahasiswa asal Purworejo Prasasti Ayu Sepa mengatakan dengan adanya ribuan takjil yang disediakan dapat membantunya menghemat uang jajan.

"Membantu untuk menghemat uang. Harpannya ke depan tetap diadakan seperti ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Yogyakarta
Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar 'Study Tour' Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar "Study Tour" Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Yogyakarta
Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Yogyakarta
DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Yogyakarta
Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut 'Nemu' di Kolong Lemari

Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut "Nemu" di Kolong Lemari

Yogyakarta
Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Yogyakarta
Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Yogyakarta
Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Yogyakarta
Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com