Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan di Kulon Progo Putus Diterjang Banjir, Sekumpulan Orang Camping Terjebak

Kompas.com - 08/03/2024, 22:53 WIB
Dani Julius Zebua,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Sekelompok orang terjebak di kawasan arena perkemahan di Padukuhan Semaken 3, Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (8/3/2024).

Bumi perkemahan itu tidak jauh dari obyek wisata Ono Kaline River Park di tepi sungai Tinalah. Lokasi obyek wisata tersebut terletak di pinggir jalan raya Kulon Progo-Magelang.

Mereka kesulitan kembali ke obyek wisata karena jembatan penghubung di atas sungai  tersebut rusak tersapu banjir sungai.

“Ada jembatan darurat pakai bambu. Jembatan darurat itu ambrol, ya mungkin bingung ono (ada) banjir di sebelah sana. Mereka di sebelah sana minta tolong ke relawan-relawan di sana,” kata Wasito, Dukuh (kepala dusun) Semaken 3 melalui sambungan telepon, Jumat (8/3/2024).

Baca juga: Jalan Ambles di Tengaran, Rumah Warga Terisolasi, 229 Jiwa Terancam Krisis Air Bersih

Diketahui, Banjararum berada di dataran tinggi perbukitan Menoreh.

Hujan cukup deras disertai angin terjadi sejak siang. Debit air besar terjadi seiring hujan deras

Dukuh Wasito mengungkapkan, pihaknya tidak mengetahui adanya orang yang hendak berkemah dalam jumlah di wilayahnya.

Ketika terjebak, hal itu tentu saja mengejutkan semua pihak. 

Saat ini, polisi dan relawan telah berkumpul di sekitar obyek wisata Ono Kaline.

Mereka terus mengupayakan evakuasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di tengah situasi alam yang tidak pasti.

Baca juga: Saat Cuaca Panas Ekstrem Landa Jambore Pramuka Dunia di Korsel...


Tidak ada informasi soal jumlah orang yang terjebak

Sekelompok orang terjebak di kawasan arena perkemahan karena jembatan bambu ambrol pada Padukuhan Semaken 3, Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tim SAR gabungan evakuasi peserta.DOKUMENTASI WARGA Sekelompok orang terjebak di kawasan arena perkemahan karena jembatan bambu ambrol pada Padukuhan Semaken 3, Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tim SAR gabungan evakuasi peserta.

Menurutnya, kawasan perkemahan memiliki jalur evakuasi melalui jalan darat.

Selain menyeberang Tinalah, ada jalan darat menyusur jalan setapak pematang sawah (batas sawah). Jalur ini memang gelap saat malam dan sangat sulit.   

“Sebenarnya masih ada jalan, tapi lewat sawah. Bisa itu. Tapi, jalannya agak sulit. Tetap jalan kaki dulu, ditunggu di persawahan. Cuma medannya, apalagi malam, lewat galangan (pematang sawah) itu. Asal tenang, tidak kemrusung (panik dan buru-buru) bisa teratasi,” kata Wasito.

Baca juga: Saat Acara Penutupan Jambore Pramuka Dunia di Korsel Bertabur Bintang K-Pop...

Sejauh ini, pihaknya belum mengetahui jumlah orang yang berkemah serta asalnya.

Sementara itu, Humas PMI Kulon Progo, Wisnu Rangga mengungkapkan, informasi awal yang mereka terima, orang yang berkemah adalah anak usia sekolah dasar bersama para orangtua. 

“Belum tahu pasti, panitianya juga tidak kooperatif. Jumlahnya kabarnya seratusan orang,” kata Rangga di ujung telepon. 

Informasi yang didapatkannya, sekelompok orang yang hendak berkemah itu memilih bertahan di lokasi karena ada pendopo yang dapat menampung para semua peserta kemping.

"(Keputusan tim gabungan) evakuasi tetap dilakukan, karena faktor ancaman. Hujan masih berlangsung di puncak, itu juga yang jadi pertimbangan. Kondisi alam seperti itu, kita tidak bisa risiko. Mumpung situasi masih tenang," kata Rangga.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia 14 Agustus 1961

Tim gabungan berjaga-jaga untuk bergerak mengevakuasi setiap saat diperlukan. Mobil ambulan berjaga di sekitaran lokasi jalan raya dan jembatan. 

"Banjir di sungai biasanya tidak lama. Namun, tim SAR dan relawan tidak berspekulasi. Mereka tetap melakukan evakuasi malam ini," kata dia.

Sejauh ini imbuhnya, negosiasi dengan panitia dan peserta kemping terbilang alot. Sebagian besar peserta kemping berniat bertahan di sana hingga esok hari.

“Yang dengan kesediaan hati 15 orang saja yang bisa dievakuasi, sedangkan ratusan lain masih bertahan. Polsek bahkan tidak mendapat pemberitahuan kegiatan, panitia juga tidak mau memberi tahu jumlahnya, entah mengapa,” kata Rangga.

 

Baca juga: Mengenal Bapak Pramuka Dunia Baden Powell yang Lahir pada 22 Februari 1857

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com