Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2023, Pengguna Commuter Line di Yogyakarta Naik 44 Persen

Kompas.com - 04/03/2024, 11:29 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2023, Commuterline Yogya-Solo alami peningkatan penumpang sebanyak 44 persen.

VP Corporate Secretary, KAI Commuter Anne Purba merinci, pada rahun 2023 KAI Commuter telah melayani 6.453.099 pengguna.

"Meningkat 44 persen dibanding tahun sebelumnya yaitu 4.494.475 pengguna. Sedangkan pengguna di tahun pertama beroperasi diangka 1.755.865 orang pengguna. Jumlah pengguna tahun 2022 lebih tinggi 39 persen dibanding tahun 2021," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (4/3/2024).

Baca juga: Pemprov Banten Sebut KRL Commuter Line Akan Diperpanjang sampai Stasiun Merak

Dia menjelaskan, untuk tren pengguna pada hari kerja dan akhir pekan juga menunjukkan kenaikan berturut-turut dari tahun ke tahun.

"Rata-rata pengguna weekday di tahun 2021 sebanyak 4.461 orang, weekend 4.886 orang. Tahun 2022 weekday 10.896 orang, weekend 15.720 orang, dan pada tahun 2023 weekday 15.321 orang, weekend 22.154 orang," beber dia.

Anne menyebut, terdapat dua Stasiun yang mulai dioperasikan pada Agustus 2022 silam, yakni Stasiun Solo Jebres dan Stasiun Palur, telah melayani pengguna sebanyak 407.564 orang untuk Stasiun Solo Jebres sedangkan 496.146 orang Stasiun Palur.

"Jika diakumulasikan dari pertama kali beroperasi sampai dengan bulan Februari 2024 total pengguna di kedua Stasiun tersebut adalah 903.710 orang," kata dia.

Sementara sepanjang tahun 2024 ini, Commuterline Yogya-Solo telah melayani 1.096.227 pengguna atau rata-rata 18.270 pengguna per hari.

Dengan tiga tahun beroperasinya Commuter Line Yogya - Solo, total pengguna yang telah KAI Commuter layani menyentuh angka 12.703.439 orang pengguna.

Adapun 5 stasiun dengan pengguna tertinggi di antaranya Stasiun Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Purwosari, dan Stasiun Klaten.

"Stasiun Yogyakarta menjadi stasiun keberangkatan dan kedatangan dengan penumpang tertinggi," ungkap Anne.

Dia menyampaikan, tren pengguna commuter line Yogya-Solo ini berkebalikan dengan pengguna KRL Jabodetabek.

"Pengguna (Commuter Yogya Solo) mendominasi pada akhir pekan," kata dia.

Lanjut Anne, mobilitas pengguna umumnya adalah untuk berwisata baik dari Yogyakarta maupun dari Solo dengan waktu tempuh 1 jam 20 menit dari Yogyakarta menuju Palur sedangkan 1 jam 8 menit untuk sampai ke Solo.

Saat ini, commuter Line terintegrasi dengan Bus Transyogya di jalan Malioboro dekat Stasiun Yogyakarta sedangkan di Stasiun Solo Balapan dengan Bus Batik Solo Trans.

Commuter Line juga sudah memiliki Konektifitas waktu dengan perjalanan kereta bandara dan Kereta Jarak Jauh.

Pengguna dapat menyesuaikan jadwal Kereta Bandara YIA di Stasiun Yogyakarta yang beroperasi mulai pukul 04.20 WIB sampai dengan 22.00 WIB.

Baca juga: Penumpang Ungkap Dugaan Penyebab Kecelakaan KA Turangga Vs KA Commuter Line di Rel Tunggal Cicalengka

"Pengguna yang ke Solo atau Palur dapat menggunakan Commuter Line jadwal terdekat hingga kereta terakhir pukul 22.35 WIB. Sedangkan untuk kereta jarak jauh terkoneksi antara lain dengan keberangkatan Taksaka di Stasiun Yogyakarta, Argo Lawu di Stasiun Solo Balapan, dan KA Bogowonto di Stasiun Lempuyangan," papar Anne.

Ragam pengguna Commuter Line Yogya-Solo dari pelaku ekonomi mikro, karyawan, pelajar dan mahasiswa, sampai pelancong pada musim libur dan _weekend_ menjadikan commuter line sebagai moda transportasi massal dengan jarak dan waktu tempuh yang terprediksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com