Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hewan yang Menyerang Ternak Warga Lereng Merapi Ternyata Anjing Liar

Kompas.com - 23/02/2024, 17:09 WIB
Wijaya Kusuma,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Hewan liar yang menyerang ternak kambing milik seorang warga di lereng Merapi ternyata anjing liar.

Kapolsek Cangkringan Iptu Achmad Mirza mengatakan sudah mendapatkan informasi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Laboratorium Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait jenis hewan liar yang menyerang ternak kambing milik warga Padukuhan Kedungsriti, Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta (DIY).

"Info dari BKSDA dan Lab UGM infonya jenis feral dog, anjing liar," ujar Kapolsek Cangkringan Iptu Achmad Mirza, Jumat (23/02/2024).

Baca juga: Diduga Diserang Hewan Liar, Kambing di Lereng Merapi Ditemukan Mati Tanpa Kepala

Achmad Mirza menyampaikan, hanya mendapatkan informasi terkait jenis hewan liar tersebut anjing liar. Namun untuk berapa jumlah anjing liar yang menyerang ternak kambing warga belum diketahui.

"(Jumlahnya) Belum, cuma diinfokan jenisnya saja. Untuk jumlahnya (hewan yang menyerang) tidak diketahui," ungkapnya.

Berbagai langkah dilakukan sebagai upaya pencegahan. Salah satunya dengan memberikan imbauan kepada warga untuk berhati-hati.

"Saya bersama rekan Bhabinkamtibmas melakukan langkah awal yaitu memberi imbauan kepada warga agar tetap berhati-hati. Semoga masyarakat tidak menjadi (korban) serangan hewan liar," ucapnya.

Selain itu terkait dengan hewan ternak, lanjut Achmad Mirza, warga diminta untuk memastikan kembali keamanan kandangnya. Sehingga hewan ternak aman berada di dalam kandang.

"Terkait keamanan ternak kami sudah melakukan koordinasi dengan para warga yang memiliki kandang untuk keamanan kandang dapat diperhatikan. Saya juga akan berkoordinasi dengan Forkopim kapanewon untuk langkah-langkah yang akan dilakukan terkait kejadian hari ini," ucapnya.

Baca juga: Puluhan Ternak di Gunungkidul Mati Mendadak, Diduga Keracunan

Diberitakan sebelumnya, seekor anak kambing milik warga di Padukuhan Kedungsriti, Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta (DIY) ditemukan mati di dengan kondisi bagian kepala hilang. Sedangkan tiga kambing lainnya di yang berada di dalam kandang mengalami luka cakaran diduga akibat serangan binatang liar.

Kapolsek Cangkringan Iptu Achmad Mirza mengatakan peristiwa matinya seekor anak kambing diketahui pada 23 Februari 2024.

"Sekitar pukul 06.00 WIB diketahui di kandang kambing milik Warjo Wiyono di Padukuhan Kedungsriti, Gondang, Umbulharjo, Cangkringan, ditemukan mati dikandang," ujar Kapolsek Cangkringan Iptu Achmad Mirza, Jumat (23/02/2024).

Achmad Mirza menyampaikan kambing yang ditemukan mati berumur empat bulan. Selain itu, tiga ekor kambing lainya yang berada di dalam satu kandang masih hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com