Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Dugaan Penganiayaan Warga Pembentang Spanduk Ganjar, Bupati Gunungkidul: Jangan Terprovokasi

Kompas.com - 31/01/2024, 10:33 WIB
Markus Yuwono,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Gunungkidul, DI Yogyakarta, Sunaryanta meminta semua pihak untuk menahan diri terkait video viral dugaan penganiayaan terhadap warga yang membentangkan spanduk Ganjar Pranowo saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Gunungkidul, Selasa (30/1/2024).

"Semua pihak untuk menahan diri, dan tidak terprovokasi, tetap menjaga persaudaraan, terkait viral video kemarin," kata Sunaryanta saat ditemui di kantornya, Rabu (31/1/2024) pagi.

Sebelumnya video dugaan pemukulan terhadap seorang warga saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (30/1/2024), viral di media sosial (medsos).

Dalam video tersebut, terlihat mobil Presiden Jokowi berhenti di depan Pasar Argosari, Wonosari.

Saat Jokowi membagikan kaus, ada seorang pria membentangkan spanduk yang bertuliskan "Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pindah, Kami Pilih Ganjar".

Baca juga: Paspampres Bantah Aniaya Warga Pembentang Spanduk Dukung Ganjar Saat Jokowi di Yogyakarta

Sunaryanta mengatakan, ada kesalahpahaman antara warga yang membentangkan spanduk itu dengan petugas keamanan. Pihaknya berharap hal itu diselesaikan secara baik.

Dalam waktu dekat dirinya bersama forum koordinasi pimpinan daerah (Forkompimda) akan bertemu dengan Ketua DPRD Gunungkidul Endah Subekti Kuntaringsih untuk membicarakan peristiwa tersebut.

"Saya yakin beliau seorang nasionalis sejati akan bersedia duduk bersama membahas peristiwa ini," kata Sunaryanta.


Dia menjelaskan, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Gunungkidul berjalan dengan lancar, mulai dari pertemuan dengan warga dan peresmian jalan Inpres.

Diberitakan sebelumnya, Endah Subekti mengakui dirinya datang setelah ditelepon terkait kejadian itu. Dirinya membawa korban ke rumah sakit.

"Saya ditelepon lalu saya datang ke sana," kata Endah saat ditemui di Wonosari, Selasa.

Dia mengatakan, saat datang pria tersebut sudah berdarah pada bagian wajah sehingga harus mendapatkan penanganan medis.

Endah mengatakan, dari kronologi yang diterimanya, korban datang dan membentangkan spanduk. Lalu, spanduk tersebut diminta oleh seorang pria di sekitar Pasar Argosari, Wonosari. Korban pun dirangkul dan dibawa pergi.

Pihak yang mengamankan korban menilai aksi tersebut mengancam presiden. Padahal, menurutnya, aksi tersebut tidaklah mengancam.

"Di-uppercut (dipukul) bagian rahang. Tadi diperiksa jakunnya itu mlengse (geser) dan hidungnya tulang hidung miring berdarah karena kena pukulan dari orang yang diduga aparat saat mengamankan yang bersangkutan," kata Endah.

Halaman:


Terkini Lainnya

'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com