Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nostalgia Saat Jadi Presiden, SBY: Kini di Luar Pemerintahan, Tak Bisa Berbuat seperti Dulu

Kompas.com - 19/01/2024, 19:15 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bernostalgia saat memimpin Indonesia.

Hal itu disampaikan SBY saat berkampanye untuk Partai Demokrat di GOR Kridosono, Kota Yogyakarta, Jumat (19/1/2024).

"20 tahun yang lalu saat memimpin Indonesia, menjadi presiden baru, banyak rakyat susah karena dilanda krisis. 10 tahun kita bekerja agar ekonomi tumbuh dan kesejahteraan meningkat. Alhamdulillah bisa diwujudkan," kata Presiden ke-6 Indonesia itu saat berpidato, Jumat (19/1/2024).

Baca juga: Tidak Ikut Temani AHY, Berikut Pesan SBY untuk Warga Sukoharjo

Tidak hanya itu, SBY juga bercerita kepada kader partai dan simpatisan Demokrat saat erupsi Gunung Merapi. Kala itu dirinya dan sang Istri Ani Yudhoyono beberapa kali tidur di area pengungsian.

"Saat merapi meletus saya beberapa kali tidur bersama Ibu Ani di pengungsian Yogyakarta saat gempa dahsyat. Beberapa hari di Yogyakarta memastikan penanganan bencana berjalan dengan baik," bebernya.

Lanjut SBY, 10 tahun terakhir Partai Demokrat tidak berada di pemerintahan. Oleh sebab itu, partainya tidak bisa berbuat banyak.

"10 tahun ini di luar pemerintahan. Karena di luar tidak bisa berbuat seperti waktu kita di pemerintahan," kata SBY.

SBY lalu meminta dukungan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) agar memilih pasangan calon presiden Prabowo-Gibran agar Demokrat bisa masuk kembali ke pemerintahan.

"Minta dukungan dan masyarakat luas bersama-sama memilih bapak Prabowo Subianto menjadi presiden Indonesia di masa depan. Kalau itu terjadi kita bisa berbuat lebih banyak lagi," kata dia.

Ia juga meminta kepada para kader partai untuk menambah kursi di DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten atau kota.

"Kalau sedikit (kursi parlemen), sulit memperjuangkan kepentingan rakyat Sleman tambah, Bantul tambah, Gunungkidul tambah, Kulon Progo tambah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com