Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Hadiri Prosesi Midodareni Dhaup Ageng Pura Pakualaman Yogyakarta

Kompas.com - 09/01/2024, 22:12 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'aruf Amin beserta istri Wury Estu Handayani menghadiri prosesi midodareni yang menjadi salah satu prisesi adat pada dhaup ageng atau pernikahan agung di Pura Pakualaman, Yogyakarta, Selasa (9/1/2024).

Ma'ruf Amin bersama rombongan datang pukul 19.55 WIB menggunakan sedan Mercy berwarna hitam dengan pelat nomor RI 2.

Ma'ruf Amin duduk bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam. 

Sedangkan Istri Ma'ruf Amin, Wury Estu duduk berdampingan dengan Istri Sri Sultan HB X, GKR Hemas dan istri KGPAA Paku Alam X, GKBRAA Paku Alam.

Pertemuan mereka berjalan kurang lebih 30 menit. 

Baca juga: Soal Debat Capres, Wapres Maruf Amin: Dibanding Dulu Waktu Saya, Sekarang Lebih Hidup Perdebatannya

Baca juga: Mengenal Batik Sodagaran, Modifikasi Motif Batik dari Keraton Yogyakarta dan Solo

Kedatangan Ma'ruf ini lebih cepat dibanding dari jadwal yang ditentukan.

"Kehadiran wapres di sini tentu saja untuk nyekseni (menyaksikan), pasti dengan doa semoga calon pengantin kelak bisa melaksanakan pernikahannya dengan selamat, lancar, dan berumah tangga dengan baik," beber Tim Pranatan Lampah-lampah Dhaup Ageng, Nyi Mas Tumenggung Sestrorukmi, Selasa (9/1/2024).

Sebelumnya, dua calon pengantin dhaup ageng yakni B.P.H Kusumo Kuntonugroho dan dr. Laily Annisa Kusumastuti jalani prosesi adat siraman pada Selasa (9/1/2024) pukul 08.00 WIB.

Upacara ini sesuai dengan adat yang berlaku di Kadipaten Pakualaman Yogyakarta.

Kedua calon pengantin ini sebelumnya sudah melaksanakan beberapa upacara adat, salah satunya adalah Nyengker yang dilaksanakan pada Senin (8/1/2024).

Baca juga: Arti Kata Pengemis dan Sejarahnya, Berasal dari Tradisi Raja Keraton Surakarta

Kedua calon pengantin ini menjalani prosesi siraman di lokasi yang berbeda yaitu di Kagungan Dalem (KD) Kepatihan Gandhok Wetan dan KD Gedhong Parangkarsa.

Tim Pranata Adat Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman, Kanjeng Raden Nganten Tumenggung Retno Sumbogo menjelaskan, prosesi siraman diawali dengan penyampaian ubarampe siraman kepada pengantin putri yang terdiri dari Toya Perwita Adi dari Maerokoco ke Ndalem Kepatihan Pura Pakualaman. Serta pengantin putra di Parangkarsa.

Lanjut dia, ubarampe meliputi handuk, ratus, kebaya, dan lain sebagainya, sebelum ritual siraman berlangsung diawali dengan sungkeman kepada orangtua masing-masing.

"Upacara siraman silakukan sebagai bentuk pembersihan diri secara lahiriah dan batiniah," ucap dia, Selasa (9/1/2024).

Baca juga: Prosesi Siraman Kaesang-Erina, Ini Makna dan Tujuannya dalam Adat Jawa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com