Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Hujan Angin di Yogyakarta: Kanopi Stasiun Tugu Roboh, Andong Tertimpa Pohon

Kompas.com - 04/01/2024, 20:24 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Hujan deras disertai angin kencang melanda Kota Yogyakarta, Kamis (4/1/2024) siang.

Akibat peristiwa ini, kanopi Stasiun Tugu Yogyakarta ambruk. Angin kencang juga membuat pohon tumbang, yang kemudian menimpa kusir andong beserta kudanya.

Di Stasiun Tugu, sebanyak lima mobil tertimpa kanopi yang roboh. Kanopi itu berada di drop zone sisi selatan stasiun.

Manager Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta Krisbiyantoro mengatakan, hujan deras dan angin kencang mengakibatkan tiang-tiang penyangga yang terbuat dari pipa besi mengalami bengkok dan patah.

"Sehingga kanopi turun ke bawah," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Hujan Deras Landa Yogyakarta, Pohon Tumbang Timpa Kusir Andong dan Kudanya

Terkait lima mobil yang mengalami kerusakan ringan akibat tertimpa kanopi, Krisbiyantoro menuturkan, KAI Group bakal menanggung seluruh kerusakan yang dialami pelanggan terdampak.

Walau terdapat insiden ini, Krisbiyantoro menjelaskan bahwa kejadian kanopi roboh di Stasiun Tugu ini tidak menimbulkan korban jiwa dan luka.

"Kejadian ini juga tidak mengganggu perjalanan KA," ucapnya.

Krisbiyantoro menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa kanopi jatuh di Stasiun Tugu.

"Sekali lagi Daop 6 memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami seluruh pelanggan di Stasiun Yogyakarta," ungkapnya.

Baca juga: Hujan Deras, Kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta Roboh Timpa 5 Mobil

Hujan angin Yogyakarta, pohon tumbang timpa andong


Selain membuat kanopi Stasiun Tugu roboh, hujan deras dan angin kencang di Yogyakarta juga mengakibatkan pohon tumbang di Jalan Ibu Ruswo, Prawirodirjan, Kemantren Gondomanan.

Pohon tumbang tersebut menimpa kusir andong dan kudanya.

Ketua Paguyuban Kusir Andong Wisata DIY Purwanto mengungkapkan, kusir andong yang tertimpa pohon itu bernama Nuryanto asal Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, DIY.

"Sudah dilarikan ke Wirosaban (RSUD Kota Yogyakarta) dalam keadaan sadar. Kudanya enggak ada masalah," tuturnya.

Ia mengaku belum mengetahui detail luka yang dialami Nuryanto.

Purwanto menduga, saat tertimpa pohon tumbang, kusir itu akan berangkat mencari penumpang.

Baca juga: Datang dari Laut, Puting Beliung Terjang Desa di Indramayu, Warga: Anginnya Kencang Sekali

 

Imbauan BMKG untuk waspadai potensi hujan lebat dan angin kencang di DIY

Cuaca ekstrem di DIY, BMKG memprediksi DIY berpotensi dilanda cuaca ekstrem selama sepekan hingga 7 Januari 2024.SHUTTERSTOCK/Brian A Jackson Cuaca ekstrem di DIY, BMKG memprediksi DIY berpotensi dilanda cuaca ekstrem selama sepekan hingga 7 Januari 2024.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengimbau warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mewaspadai potensi cuaca ekstrem, berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang hingga 7 Januari 2024.

"Berdasarkan analisis terkini diidentifikasi hingga sepekan ke depan terdapat kondisi dinamika atmosfer yang memicu adanya potensi cuaca ekstrem," jelas Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono dalam keterangan resmi di Yogyakarta, Kamis, dilansir dari Antara.

Warjono juga meminta warga DIY di daerah bertopografi curam, bergunung, atau tebing yang rawan longsor dan banjir agar waspada terhadap dampak cuaca ekstrem, termasuk banjir bandang, jalan licin, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang.

Dia menjelaskan, pertumbuhan awan hujan pada periode Januari ini diprediksikan cukup intens.

Baca juga: Sejumlah Rumah Warga di Sleman Tertimpa Pohon Imbas Hujan dan Angin Kencang

Mengacu hasil analisis dinamika atmosfer Stasiun Meteorologi Yogyakarta International Airport (YIA), hal tersebut disebabkan aktivitas Monsun Asia musim dingin yang diasosiasikan sebagai musim angin baratan. Aktivitas ini memicu potensi peningkatan massa udara basah di sekitar wilayah Indonesia.

Selain itu, aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) termonitor mulai memasuki kuadran 3 (Indian Ocean) wilayah Indonesia. Dalam sepekan ke depan akan berdampak pada penambahan uap air di wilayah Indonesia, sehingga memicu peningkatan potensi hujan sedang-lebat di beberapa wilayah.

"Kondisi tersebut diperkuat dengan adanya aktivitas gelombang Rossby di wilayah Indonesia, terutama wilayah Jawa bagian utara, yang secara tidak langsung ikut menambah pasokan uap air di Jawa bagian selatan, termasuk DIY," paparnya.

Di samping itu, terbentuknya pola siklonik di Jawa bagian selatan memicu pumpunan massa udara di wilayah DIY.

Baca juga: Angin Kencang dan Hujan, Puluhan Rumah di Purworejo Porak Poranda

Sumber: Kompas.com (Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Reni Susanti, Sari Hardiyanto), Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com