Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Gereja Katolik Santo Antonius Kotabaru

Kompas.com - 10/12/2023, 23:28 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Namun pada masa pendudukan Jepang, Gereja Kotabaru sempat berubah fungsi menjadi gudang senjata.

Pada masa itu, di kawasan Kotabaru memang banyak bangunan yang kemudian diambil alih oleh tentara Jepang untuk diubah fungsinya sesuai kebutuhan.

Sehingga kegiatan peribadatan dipindahkan ke rumah joglo di daerah Kemetiran yang kemudian menjadi cikal bakal Gereja Kumetiran.

Karena perubahan fungsi tersebut, menyebabkan beberapa komponen bangunan gereja yang hilang.

Salah satu diantaranya adalah patung logam manusia kudus pada pilar yang kini sudah tidak dapat dijumpai lagi.

Baru setelah Indonesia merdeka, bangunan ini kemudian dikembalikan fungsinya menjadi gereja seperti semula.

Pada tahun 1967, Kolsani menyerahkan Gereja kepada paroki, tetapi pemisahan sepenuhnya baru terjadi pada awal tahun 1975 pada saat Gereja Kotabaru di bawah penggembalaan Romo Contanstinus Harsosuwito, SJ.

Pada tahun 1990 – 1995, atau di masa penggembalaan Romo Gundhart Gunarto, SJ, Gereja Kotabaru menampilkan budaya Indonesia melalui lukisan-lukisan di dinding bangunan utama Gereja yang terinspirasi dari kisah Injil.

Arsitektur Gereja Kotabaru

Gereja Kotabaru memiliki bentuk bangunan khas dengan gaya kolonial yang masih dipertahankan hingga saat ini.

Bangunan gereja ini menara yang menjadi penghias bagian fasad depannya.

Bagian atap menara Gereja Kotabaru berbentuk limas dengan bagian puncaknya diberi hiasan berupa windwijzer (penunjuk arah tiupan angin) dengan hiasan ayam jago di bagian atasnya.

Bagian atap menara yang berupa limasan dengan bagian dinding di bawahnya yang memiliki banyak ventilasi adalah bentuk adaptasi terhadap iklim tropis.

Pada bagian dalam gereja terdapat ruang untuk mempersiapkan upacara, tempat penyimpanan alat alat upacara, ruang-ruang pengakuan dosa, dan ruang utama.

Pada bagian ruang utama ini terdapat kursi sebagai sarana peribadatan yang masih menggunakan kursi asli sejak pertama kali dibangun.

Pada bagian dindingnya juga terdapat hiasan berupa mural yang menceritakan tentang Yesus.

Kondisi Gereja Kotabaru saat ini masih menunjukkan bentuk aslinya, meskipun terdapat penambahan bangunan di sayap utara sebagai salah satu cara untuk mengakomodasi banyaknya jemaah.

Bangunan Gereja Kotabaru juga pernah direhabilitasi pada tahun 2007, sebagai langkah pemulihan pasca bencana Gempa Jogja yang melanda di tahun 2006 silam.

Sumber:
pariwisata.jogjakota.go.id
jogjacagar.jogjaprov.go.id  
kas.or.id   
kebudayaan.kemdikbud.go.id    

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com