Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haedar Nashir Dukung "Two State Solution" untuk Selesaikan Perang Palestina-Israel

Kompas.com - 18/11/2023, 08:47 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum  Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menilai two state solution menjadi solusi yang paling realistis untuk menghentikan perang Palestina dan Israel. 

Two state solution berarti kedua pihak, Israel dan Palestina, harus mengakui bersama soal keberadaan masing-masing sebagai negara.

"Saya pikir pilihan two state solution itu paling realistis," kata Haedar ditemui di Kampus 4 Universistas Ahmad Dahlan (UAD), Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (17/11/2023).

Baca juga: Aksi Bela Palestina di Bandung, Galang Dana dan Doa Lintas Agama

Dia mengatakan dibutuhkan langkah-langkah strategis di tingkat global untuk merespons perang kali ini. Dia juga menanggapi positif sikap Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat berbicara di forum global.

"Bagaimana Bu Menlu mewakili Indonesia itu selain bersimpati, sangat tegas dan firm tapi terus melakukan ikhtiar-ikhtiar ke berbagai negara untuk menggalang kerja sama," kata dia.

Menurutnya, kerja sama yang digalang tersebut nantinya untuk menuju two state solution yakni dua negara yang berdaulat dan merdeka.

Dia berharap, negara-negara besar dan maju dapat menghilangkan kepentingan-kepentingan sempit dan mengakui kedua negara berdaulat.

"Maka hilangkanlah kepentingan-kepentinga sempit negara besar, apa sih susahnya negara besar mengakui dua negara berdaulat," kata dia.

Hal ini bertujuan untuk meredam perang di dua negara tersebut. Menurut Haedar perang dunia pertama dan kedua sudah cukup sehingga jangan terjadi lagi.

"Pengalaman kita perang dunia I dan II itu sudah cukup lah. Tidak boleh terjadi. Ketiga, penjajahan di muka bumi di manapun, Asia, Afrika, Amerika Latin kan merasakan penderitaan dari penjajahan itu," jelas Haedar.

Dia mengapresiasi pemerintah dalam menyikapi perang Palestina-Israel itu. Menurutnya, sikap pemerintah Indonesia sesuai dengan mandat konstitusi UUD 1945. 

"Sikap politik Indonesia sudah bagus, tegas. Baik mewakili negara itu sendiri maupun mewakili bangsa. Bahwa kita membela Palestina dan mengutuk segala bentuk agresi dan kekejaman Israel itu kan karena mandat konstutusi," katanya.

"Kemerdekaan itu hak segala bangsa dan oleh karena itu penjajahan harus hilang dari muka bumi," sambung Haedar.

Haedar juga sempat menyinggung masyarakat Indonesia yang memboikot produk-produk terafiliasi dengan Israel.

Baca juga: 3 Wanita Penipu dengan Modus Donasi Palestina di Binjai, Masih Buron

"Tentu kita hargai juga sikap politik kekuatan masyarakat untuk boikot ini dan boikot itu, sebagai bagian dari komitmen untuk bersikap," ucapnya.

Bahkan menurut Haedar tidak cukup sampai di situ saja tetapi perlu aksi nyata. Dia mencontohkan Muhammadiyah yang telah menggalang dana sampai puluhan miliar, dan membangun sekolah-sekolah.

"Muhammadiyah bahkan menggalang dana puluhan miliar dan kita sudah lima tahunan ini membangun sekolah di Beirut, untuk anak-anak Palestina dan akan terus kita kembangkan sekolahnya," kata dia.

"Mereka terus hidup dari perang ke perang itu kan menjadi generasi yang ya, apa ya, generasi yang menderita," pungkas Haedar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com