Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baliho Ganjar Pranowo Dicopot di Pematang Siantar, Sandiaga Uno: Masyarakat Sudah Cerdas

Kompas.com - 12/11/2023, 15:34 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Sandiaga Uno menanggapi aksi pencopotan baliho Ganjar-Mahfud di sejumlah daerah belakangan ini.

Sandiaga mengatakan, alat peraga kampanye sangat membantu bagi Ganjar-Mahfud untuk menyosialisasikan visi serta misinya untuk Indonesia kepada masyarakat.

"Pak Ganjar ini di antara kandidat yang lain masih memiliki ruang untuk meningkatkan pengenalannya. Ada sekitar 20 persen masyarakat kita terutama di Sumatra dan di wilayah lainnya yang belum kenal sosok Pak Ganjar secara dekat," kata Sandiaga, Minggu (12/11/2023), dikutip dari TribunJogja.com.

"Alat peraga kampanye ini, bisa baliho, bisa kaos, sangat efektif untuk meningkatkan pengenalan Pak Ganjar," sambungnya.

Dengan adanya aksi pencopotan Ganjar-Mahfud di sejumlah daerah, Sandiaga meminta para pendukung dan relawan tidak terpancing.

Baca juga: Polisi Batam Tembak Pelaku yang Bunuh dan Bakar Mantan Dirut RSUD

"Tentunya ada beberapa tantangan yang kami hadapi, tapi kami menyikapinya dengan positif thinking, berkhusnuzon, kami harus gunakan kesempatan pilpres ini sebagai pemilihan yang menggembirakan, dengan suka cita," ujar Sandiaga.

"Sebagai alumni Pilpres 2019, kami menghadapi yang sama dulu, dan alhamdulillah masyarakat kita sudah sangat cerdas dan sangat dewasa dalam berdemokrasi," tandasnya.

Belum masa kampanye

Terbaru, pencopotan poster atau baliho bergambar Ganjar Pranowo terjadi ketika mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu menemui para pendukungnya di Pematang Siantar, Sumatra Utara (Sumut), pada Sabtu (11/11/2023).

Kejadian itu pun memicu protes dari para pemimpin partai politik (parpol) yang mengusung Ganjar-Mahfud di Pematang Siantar kepada pihak pemerintah kota (Pemkot).

Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pematang Siantar, Junaedi Sitanggang menyampaikan, aksi pencopotan itu dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) lantaran saat ini masa kampanye belum berlangsung.

Baca juga: Video Viral Keluarga Pasien Ngamuk, Sebut Pihak RSUD Leuwiliang Bogor Sembunyikan Ambulans

Dia menegaskan, penertiban itu dilakukan tanpa pandang bulu dan tidak ada intervensi dari pihak mana pun.

"Bahwasanya, menjadi tugas dan fungsi Satpol PP menertibkan atribut tanda gambar peserta pemilu sebelum masa kampanye, sudah sesuai dengan ketentuan," ucap Junaedi melalui siaran pers Diskominfo Pematang Siantar, Sabtu (11/11/2023) malam.

Menurutnya, penertiban alat peraga kampanye sudah rutin dilakukan di wilayah tersebut, seperti di kawasan SMPN 4 Jalan Kartini, kawasan sekolah Yayasan Kartika Jalan Kartini, Kantor Satpol PP di Jalan MH Sitorus, Kantor DPRD, dan kawasan Lapangan H. Adam Malik di Jalan Adam Malik Kota Pematang Siantar.

"Dan menertibkan secara keseluruhan yang tidak sesuai ketentuan, terkhusus di zona rumah ibadah, instansi pemerintahan, dan kawasan pendidikan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com