Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Api Muncul Lagi di Bukit Menoreh, Warga Saksikan Banyak Satwa Hutan Berlarian

Kompas.com - 27/10/2023, 13:07 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Kebakaran kembali muncul di Bukit Menoreh. Kali ini terlihat di lereng bukit kawasan Pedukuhan Ngaren, Kalurahan Banjarasri, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kebakaran merusak seluas 3-4 hektar lahan berupa hutan dan semak.

Api terpantau merambat sekitar pukul 15.15 WIB pada Kamis (26/10/2023). Sekarang pun masih menyisakan bara.

Baca juga: Sisa Kebakaran di Bukit Menoreh Belum Padam, Relawan Jalan Kaki Padamkan Api Pakai Semprotan Gendong

“Setelah pukul 00.00 WIB masih ada bara tetapi jauh dari permukiman. Kami antisipasi biar tidak ke mana-mana,” kata Nugroho Eko Santoso, Jogoboyo Kantor Kalurahan Banjarasri, via telepon, Jumat (27/10/2023).

Kebakaran tidak berselang lama dengan kebakaran sebelumnya di lereng bawah area wisata paralayang Puncak Giri Sembung pada Senin (23/10/2023). Bekas kebakaran saat itu masih terlihat dari tempat wisata itu.

Nugroho mengungkapkan, kebakaran kembali muncul di sebelah Utara lokasi kebakaran yang lalu.

Karenanya, warga menduga api yang muncul terkait dengan kebakaran sebelumnya. Sisa bara yang masih menyala bisa menyala kembali di tengah musim kering berkepanjangan dan angin.

Api merembet ke semak, daun dan ranting kering. Api cepat berkobar dan menjalar.

Sebanyak 50-an orang terlibat memadamkan api, seperti relawan, pemadam kebakaran, TNI dan Polri. Mereka memadamkan secara manual karena medan yang tidak terjangkau mobil pemadam kebakaran.

Baca juga: Bukit Menoreh Terbakar, Api Berhasil Dipadamkan Setelah Berjam-jam dengan Cara Manual

“Relawan dan warga memadamkannya secara manual. Merek pakai pucuk daun yang basah untuk memutus daun dan ranting kering agar terpisah dan tidak terjangkau api,” katanya.

Nugroho menambahkan, selain dari sisa kebakaran sebelumnya, warga juga melaporkan kalau kawasan hutan dimasuki pencari madu lebah.

Biasanya, pencari madu hutan menggunakan cara mengasapi sarang untuk mengusir lebah. Aktivitas pemburu madu ini berisiko pada kebakaran.

“Karena itu ada dua versi sebab kebakaran. Belum tahu mana yang benar,” kata Nugroho. Kasus ini masih diselidiki.

Nugroho juga melaporkan, satwa hutan salah satu yang terdampak kebakaran. Satwa liar terdeteksi berlarian ke luar hutan, seperti monyet. “Kami mewaspadai masuknya satwa ke pemukiman,” katanya.

Satwa hutan predator dilaporkan juga ke luar hutan. Warga ada yang melihat macan dahan turun akibat terdesak kebakaran.

Baca juga: Kebakaran Bukit Menoreh Setelah Bakar Sampah, Satu Warga Kulon Progo Pingsan dan Terluka Kena Api

Karena laporan itu, seluruh relawan, warga dan petugas diminta turun.

“Saya menerima laporan kalau warga sudah menyaksikan macan turun ke Barat. Karenanya lewat radio saya meminta semua (relawan dan warga) turun secara perlahan dan tenang. Setelah 15 menit sudah berkumpul semua,” kata Koordinator TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Edi Haryanto di ujung telepon.

Perbukitan Menoreh terus dilanda kebakaran belakangan ini, termasuk yang berada di wilayah Banjarasri. Pada Oktober 2023 ini saja, kantor Kalurahan mencatat empat kali peristiwa kebakaran lahan.

Kebakaran terpantau di Pedukuhan Nglebeng hingga merusak tiga hektar lahan. Sementara Ngaren terpantau tiga kali kebakaran di titik-titik berbeda.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta Akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta Akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Sampah Dibuang di Bekas Tambang Gunungkidul, Bupati Sleman: Bukan dari Jasa Pengangkutan Pemerintah

Sampah Dibuang di Bekas Tambang Gunungkidul, Bupati Sleman: Bukan dari Jasa Pengangkutan Pemerintah

Yogyakarta
Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Yogyakarta
Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Yogyakarta
Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Yogyakarta
Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Yogyakarta
Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Yogyakarta
Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com