KULON PROGO, KOMPAS.com – Kebun seluas 3 hektar di Pedukuhan Ngroto, Kalurahan Pendoworejo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terbakar.
Api membakar tumbuhan pohon keras dan semak kering.
Warga yang menggunakan alat seadanya, dibantu pemadam Damkar yang datang kemudian, berusaha memadamkan api. Mereka berhasil mengendalikan api setelah berjuang dua jam lamanya.
“Luas lahan terbakar sekitar 3-4 hektar,” kata AKP Suparna, Kapolsek Girimulyo, Jumat (6/10/2023).
Baca juga: Ribuan Hektar Lahan di Kawasan Taman Nasional Gunung Tambora Terbakar
Piket jaga Polsek menerima laporan adanya kebakaran di kebun warga Ngroto. Kebakaran terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.
Ngroto berada di daerah perbukitan Menoreh. Lokasinya sulit terjangkau . Polisi menghubungi pemadam kebakaran untuk membantu mengendalikan api.
Di lokasi kebakaran, warga menggunakan air yang dibawa pakai ember untuk memadamkan api yang menyala di lahan.
Armada damkar tiba dan membantu memadamkan api. Kehadiran damkar, membuat api cepat teratasi.
Polisi meminta keterangan dari beberapa warga. Beredar informasi di antara warga, kebakaran diduga akibat ada yang sedang membakar sampah.
"Kemungkinan ada yang bakar sambal hingga merembet ke perkebunan," kata Suparna.
Api merembet ke lahan yang kebetulan banyak daun dan ranting kering.
Lahan itu ditumbuhi pohon keras, seperti jati di bagian atas, lalu ada pohon mahoni juga sonokeling. Daun kering berguguran di kebun bercampur semak yang kering.
"Ini musim kemarau, banyak daun dan dahan kering. Mohon warga tidak membakar sampah daun kering. Lebih baik dikumpulkan dan timbun," katanya.
“Tapi kami masih memastikan lagi informasi ini, karena bisa saja terjadi akibat lain misal karena orang lewat dan membuang puntung rokok,” kata Suparna.
Seorang warga bernama Supardi mengungkapkan, warga mendengar informasi dari masjid bahwa ada kebakaran. Mereka berbondong ke lokasi untuk memadamkan api.
Mereka bekerja keras karena di dekat area terbakar merupakan pemukiman warga.
“Rumah sekitar 10 saja ada di sekitar sini,” kata Supardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.