Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski 5 KPU Tingkat Kabupaten/Kota Belum Dilantik, KPU DIY Pastikan Pengiriman Logistik Lancar

Kompas.com, 27 Oktober 2023, 10:18 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 4 Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat kabupaten dan 1 KPU Kota habis masa jabatan pada 24 Oktober lalu, KPU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebut tak pengaruhi proses pemilu 2024.

Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi mengatakan, KPU tingkat kabupaten atau kota di DIY sudah habis masa jabatannya pada 24 Oktober lalu. Namun hal ini tidak mempengaruhi proses tahapan pemilu di tingkat daerah.

Bahkan, saat ini KPU Bantul dan Sleman sudah mulai menerima logistik Pemilu 2024 tahap pertama yaitu bilik suara.

Baca juga: Logistik Pemilu Tiba di Sikka, Penjagaan Diperketat

"Enggak mengganggu, pertama selama belum pelantikan diambil alih oleh KPU provinsi. Logistik ini kan perannya di KPU terutama sekretariat KPU kabupaten kota sehingga tidak ada kendala, kita terima, taruh ke gudang, dan cek," kata dia, Kamis (27/10/2023).

Lanjut dia, karena diambil alih oleh KPU DIY tidak ada kekosongan komisioner KPU di tingkat kabupaten atau kota.

"Misalkan hari ini saya di KPU Sleman, rakor dengan partai politik untuk pencermatan draft DCT, ya hadir ke Sleman memimpin rapat," katanya.

Dia menambahkan 5 daerah, yakni KPU Bantul, Sleman, Kulon Progo, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta mengalami habis masa jabatan bersama.

"Iya betul di 5 daerah, kebetulan komisioner KPU DIY ada 5 mereka ditugaskan jadi penanggung jawab di masing-masing kabupaten," kata dia.

Disinggung kapan pelantikan komisioner KPU di 5 lokasi tersebut dirinya masih belum mengetahui jadwalnya. "Kalau itu ke KPU RI (tanyakan), yang jelas dalam waktu dekat ini," kata dia.

Baca juga: Pemprov DKI Siapkan GOR di Jakarta untuk Tempat Logistik Pemilu 2024

Terkait logistik, Shidqi menjelaskan logistik berupa bilik suara dikirim ke KPU Bantul pada tanggal 24 Oktober 2023 sebanyak 12.664. Lalu KPU Sleman sudah dikirim pada tanggal 26 Oktober 2023 sejumlah 13.828.

Untuk logistik bilik suara di KPU Kota Yogyakarta, KPU Gunungkidul, dan KPU Kulon Progo rencananya akan dikirim pada tanggal 27 sampai 28 Oktober 2023.

"Iya, untuk logistik yang dikirim tahap pertama baru bilik suara itu sudah dikirim ke Bantul dan Sleman," ujarnya.

Dia menambahkan untuk logistik Pemilu langsung dikirim ke tiap KPU kabupaten atau kota.

Baca juga: Mahfud Minta Polri Antisipasi Gangguan Distribusi Logistik Pemilu 2024

"Logistik langsung dikirim ke tiap KPU kabupaten atau kota, karena yang punya gudang kan KPU kota atau kabupaten kalau KPU Provinsi tidak memiliki gudang,” jelasnya. "Semua berjalan normal seperti biasa," kata dia.

Sedangkan untuk kotak suara diperkirakan akan didistribusikan pada November mendatang.

"Sekitar awal November karena saat ini masih proses produksi, kami sudah cek ke perusahaanya kalau sudah mau dikirim kami dikabari,” kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau