Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Salah Arah dan Dihantam Gelombang, 1 Nelayan di Gunungkidul Tewas

Kompas.com - 15/10/2023, 10:44 WIB
Markus Yuwono,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Akibat cuaca buruk berupa kabut tebal, sebuah kapal jukung yang ditumpangi dua orang nelayan menabrak tebing di Pantai Ngrawah, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Sabtu (14/10/2023) malam.

Akibatnya, seorang nelayan meninggal dunia karena tidak kuat berenang saat melompat.

Baca juga: Penjelasan PT SPS soal Kebakaran Pabrik Tisu di Mojokerto yang Tewaskan 1 Pegawai

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron Marjono menyampaikan, peristiwa ini bermula saat tekong Surat (62) dan Sujono (47) keduanya warga Kanigoro, Saptosari melaut menggunakan kapal jukung.

Keduanya berangkat dari Pantai Ngrenehan pada Sabtu sekitar pukul 19.00 WB.

"Saat perjalanan pulang ke Pantai Ngrenehan, kabut tebal membuat jarak pandang terbatas," kata Marjono saat dihubungi melalui telepon Minggu (15/10/2023).

Dikatakannya, tekong kapal kebingungan mencari pantai Ngrenehan, dan malah kapal berbelok ke pantai Ngrawah yang berada di sebelah timur pantai Ngrenehan.

"Pantai Ngrawah tidak bisa untuk pendaratan kapal karena terdapat tebing dan batu," kata dia.

Marjono mengatakan, kapal dihantam ombak dan kedua nelayan melompat dari kapalnya. Keduanya sempat berenang menuju ke tepian.

"Salah satunya (Surat) kemungkinan mengalami kelelahan dan tenggelam," kata Marjono.

Warga melaporkan ke petugas Satlinmas langsung menuju ke lokasi. Pencarian terhadap Surat dilakukan 30 menit, dan berhasil ditemukan.

"Korban ditemukan meninggal dunia," ucap Marjono.

Pihaknya langsung membawa korban ke rumah duka untuk dimakamkan.

Baca juga: Kisah 2 Nelayan Jember 3 Hari Bertahan Hidup di Pulau Usai Perahu Terbalik

Marjono mengatakan, kabut tebal sering muncul di Pantai Selatan Gunungkidul, akhir-akhir ini.

"Bulan ini tercatat kabut tebal muncul lebih dari tiga kali. Tidak hanya siang, malam juga turun," kata Marjono.

Fenomena ini tahun-tahun sebelumnya belum pernah ditemui. Sekarang muncul bersamaan dengan El Nino atau kemarau panjang yang tidak biasa.

"Kami mengimbau kepada nelayan untuk berhati-hati saat melaut, karena sering muncul kabut," kata Marjono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com