YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kota Yogyakarta masih bergelut dengan permasalahan sampah. Gunung sampah masih nampak di Depo Sampah Kotabaru.
Kabid pengelolaan persampahan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko mengatakan, gunung sampah di Depo Sampah Kotabaru sudah diambil sejak semalam pukul 21.00 sampai 00.00 WIB.
"Sejak tadi malam sudah kami eksekusi sejak jam 9 malam sampai jam 12 malam itu sudah satu unit compactor penuh," kata Haryoko, pada Senin (9/10/2023).
"Kemudian, pagi tadi, mulai jam 6 sudah kami mulai lagi sampai sekarang ini, ada 7 truk compactor yang kami kerahkan," kata dia.
Baca juga: Gunung Sampah di Depo Kotabaru Yogyakarta, Pedagang Mengeluh Omzet Turun
Untuk petugas yang diterjunkan untuk mengangkut sampah di Depo Sampah Kotabaru sekitar 20 orang.
Walaupun sudah mengerahkan petugas yang cukup banyak, dia tidak yakin sampah dapat terangkut 100 persen.
"Tapi, ya kayaknya belum bisa 100 persen karena memang kondisinya memang sudah banyak," kata dia.
Haryoko menuturkan, sampah yang menumpuk ini merupakan akumulasi sejak 23 Juli, pasca ditutupnya Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Piyungan ditutup.
Sampai sekarang, sampah tersebut belum dapat terangkut semuanya.
"Jadi, jatah di sini per hari itu 3-4 rit, setiap hari bisa naik satu rit atau satu truk saja. Jadi, yang 3 rit ini tetap tertinggal di sini ditambah TPA Piyungan setiap 3 hari tutup," kata dia.
"Setiap 3 hari buka 1 hari tutup otomatis kan tambah lagi ya ini merupakan akumulasi seperti itu. Jadi, mau tidak mau ya kondisinya tidak bisa tertahan dengan baik," imbuh dia.
Dia menampik tumpukan sampah di Depo Sampah Kotabaru ini dari event Wayang Jogja Carnival (WJNC).