Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Bantuan Air meski Kekeringan, Warga Padukuhan Sejati Sleman Ternyata Pakai Jurus Nenek Moyang "Nge-Lep"

Kompas.com - 04/10/2023, 13:36 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dampak musim kemarau panjang dirasakan sejumlah wilayah di Indonesia. Terutama terkait air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Ada beberapa wilayah yang setiap tahun mengalami kondisi kekeringan. Namun ada juga yang baru tahun ini mengalami kondisi serupa.

Seperti halnya warga Padukuhan Sejati Desa, Kalurahan Sumberarum, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman.

Hujan yang tak kunjung datang dan turunnya muka Kali Progo membuat sumur PAM dusun yang selama ini menjadi andalan warga mendapatkan air bersih menjadi tidak terisi.

Kondisi tersebut tak lantas membuat warga pasrah dan berdiam hanya mengandalkan bantuan air. Warga pun secara mandiri berupaya mendapatkan air bersih dengan mempraktikan cara nenek moyang mengisi sumur PAM dusun.

Baca juga: Terdampak Kekeringan, Warga di Wilayah Sleman Ini Tak Mau Dikirimi Bantuan Air Bersih

"Tradisinya nenek moyang kita kan kalau kemarau suka lep sumur (mengairi tanah sekitar sumur) dulu dari air irigasi yang di Van Der Wijck," ujar Ketua Pam Dusun Sejati Desa, Bandrio, Selasa (3/10/2023).

Bandrio menjelaskan nge-lep sumur memang sudah ada sejak dahulu. Hanya saja selama ini tidak pernah dilakukan lagi karena debit air sumur untuk PAM desa masih dapat mencukupi kebutuhan warga meski saat musim kemarau.

Namun di musim kemarau tahun ini, nge-lep sumur dilakukan lagi untuk mengisi air di sumur PAM dusun. Aktivitas Nge-lep ini sudah dilakukan sejak dua bulan lalu sampaia hujan turun.

"Baru kali ini (nge-lep sumur) karena keadaan Sungai Progo semakin dalam. Kemarau tahun kemarin belum. Dulu biasa aja, musim kemarau juga PAM (PAM dusun), cukup," ucapnya.

Menurut Bandrio, zaman dahulu nge-lep sumur dilakukan nenek moyang secara manual. Sebab saat itu belum ada teknologi.

"Kalau dulu kan pakai tempayan air itu digendong dari Progo ke rumah," ujarnya.

Namun sekarang ini nge-lep sumur menggunakan mesin pompa diesel untuk menyedot air Sungai Progo.

Cara nge-lep

Bandrio mengatakan nge-lep bisa dilakukan dengan cara yang sederhana yakni air Sungai Progo disedot. Kemudian menggunakan selang dialirkan ke sekitar sumur PAM.

Kebetulan tanah di sekitar sumur PAM berpasir. Sehingga air Sungai Progo mudah terserap. Air yang terserap ke dalam tanah itu, tersaring secara alami dan kemudian mengisi sumur PAM dusun.

"Nggak langsung ke sumur, tapi dialirkan di sekitar sumur nanti airnya meresap ke sumur jadi sumber mata air untuk sumurnya. Kalau musim hujan itu kan air jatuh ke tanah meresap ke dalam, yang kita ikuti ya itu menyerap ke tanahnya," urainya.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Menteri ATR/BPN Berikan Sertifikat Tanah Kasultanan Kepada Sultan HB X

Menteri ATR/BPN Berikan Sertifikat Tanah Kasultanan Kepada Sultan HB X

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 8 Desember 2023: Pagi Berawan, Sore Hujan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 8 Desember 2023: Pagi Berawan, Sore Hujan

Yogyakarta
Warga Yogyakarta Bakar Ogoh-ogoh di Kantor KPU DIY

Warga Yogyakarta Bakar Ogoh-ogoh di Kantor KPU DIY

Yogyakarta
Bertemu Sekjen PSI Raja Juli, Sultan HB X: Saya Enggak Tahu Kalau Sekjen

Bertemu Sekjen PSI Raja Juli, Sultan HB X: Saya Enggak Tahu Kalau Sekjen

Yogyakarta
Lihat Tanahnya Dipatok untuk Jalan Tol, Warga Kulon Progo: Rasanya Kurang Enak

Lihat Tanahnya Dipatok untuk Jalan Tol, Warga Kulon Progo: Rasanya Kurang Enak

Yogyakarta
Ade Armando Kembali Dilaporkan ke Polda DIY

Ade Armando Kembali Dilaporkan ke Polda DIY

Yogyakarta
10 Tukang Curi Tiang Fiber Optik di Kulon Progo, Mengaku untuk Ongkos Pulang ke Jabar

10 Tukang Curi Tiang Fiber Optik di Kulon Progo, Mengaku untuk Ongkos Pulang ke Jabar

Yogyakarta
3 Santri Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, Satu Orang Masih Dicari

3 Santri Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, Satu Orang Masih Dicari

Yogyakarta
Dinas Kesehatan DIY Minta Fasilitas Kesehatan Waspada Pneumonia Anak

Dinas Kesehatan DIY Minta Fasilitas Kesehatan Waspada Pneumonia Anak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 7 Desember 2023: Siang hingga Sore Hujan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 7 Desember 2023: Siang hingga Sore Hujan

Yogyakarta
Alami Kedaruratan Saat Libur Nataru, Wisatawan di Yogyakarta Bisa Hubungi Nomor Ini

Alami Kedaruratan Saat Libur Nataru, Wisatawan di Yogyakarta Bisa Hubungi Nomor Ini

Yogyakarta
Buntut Pernyataan Politik Dinasti di Yogyakarta, Ade Armando Dilaporkan ke Polda DIY

Buntut Pernyataan Politik Dinasti di Yogyakarta, Ade Armando Dilaporkan ke Polda DIY

Yogyakarta
KPK Sebut Koruptor Tidak Hanya Melibatkan Suami atau Istri, tapi Juga Anak dan Keluarga Besar

KPK Sebut Koruptor Tidak Hanya Melibatkan Suami atau Istri, tapi Juga Anak dan Keluarga Besar

Yogyakarta
Terapis Pijat Ditangkap Gara-gara Ketahuan Rekam Teman Perempuan Mandi

Terapis Pijat Ditangkap Gara-gara Ketahuan Rekam Teman Perempuan Mandi

Yogyakarta
Honor Naik 2 Kali Lipat, KPU Bantul Ajak Generasi Muda Daftar KPPS

Honor Naik 2 Kali Lipat, KPU Bantul Ajak Generasi Muda Daftar KPPS

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com