Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Patuk Gunungkidul Setiap Tahun Kekeringan Menunggu Sumur Bor Berfungsi, Langsung Diperbaiki Kementerian Pertahanan

Kompas.com - 03/10/2023, 08:19 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga Padukuhan Klegung, Ngoro-oro, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta kesulitan air bersih. Warga sebenarnya memiliki sumur, namun sudah kering saat memasuki musim kemarau.

Dari pengamatan Kompas.com di Padukuhan Klegung, tanah sudah pecah-pecah tanda sudah lama tidak ada hujan. Ada dua orang warga yang sedang mengambil air dari sumur di pinggir ladang.

Sebenarnya selama ini warga tersebut menyalurkan air menggunakan pompa ke rumahnya, namun karena rusak dirinya harus menimba dan membawa pulang menggunakan ember, wadah bekas air minum galon, hingga kendi dari tanah liat.

Baca juga: Terdampak Kekeringan, Warga di Wilayah Sleman Ini Tak Mau Dikirimi Bantuan Air Bersih

"Ya seperti ini pompanya rusak," kata Jumiyah kepada wartawan di Padukuhan Klegung, Senin (2/10/2023).

Menyusuri jalanan yang berdebu, Jumiyah beberapa kali harus bolak-balik membawa air bersih bersama suaminya. Memang saat dilihat, sumur yang memiliki diameter sekitar 1,5 meter airnya sudah surut.

Jumiyah mengaku rumahnya sudah dipasang saluran air bersih, namun belum bisa disalurkan, karena pompa belum dioperasikan. "Semoga segera bisa mengalir airnya," kata dia.

Dukuh Klegung Maryoto mengatakan, wilayahnya termasuk wilayah yang sebagian besar warganya terdampak kekeringan. Ada sekitar 100 kepala keluarga terdampak, dan harus membeli air bersih dari tangki swasta sebesar Rp 150.000 per tangkinya.

Saat ini bagi warga yang terdampak kekeringan sudah beberapa kali membeli air bersih. Biasanya saat musim kemarau 10 hingga belasan tangki per KK.

"Di sini ada sumur tetapi kan saat musim kemarau mengering," kata dia.

Baca juga: Kekeringan Meluas, Pemkot Tangsel Bakal Bikin Sumur Artesis dan Siapkan 50 Toren

Sebenarnya, sudah ada upaya untuk pengeboran, tetapi gagal. Terakhir bantuan dari Kementrian Pertahanan, dan diresmikan serentak bersama sumur bor yang lain oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 9 Agustus 2023 lalu.

Saat diresmikan air keluar dengan deras selama 4 jam non-stop. Namun ada permintaan warga agar kedalaman sumur ditambah, namun malah bermasalah sampai sekarang.

"Dibor lagi hingga kedalaman sekitar 95 meter. Tapi malah ada masalah. Sebenarnya kesalahan saya tidak segera melapor, kemarin ramai di media sosial, saya ditegur," kata Maryoto.

Dia mengakui, sungkan melaporkan kondisi ini karena sudah ada bantuan dengan nilai cukup besar. Diakuinya, permasalahan bukan karena pada sumber karena saat dites dari kedalaman 30 meter sudah ada airnya.

Diduga air tidak keluar karena masalah mesin pompa. Padahal mesin pompa sudah empat kali diganti, dan hari ini dari Kementerian Pertahanan akan datang melihat kondisi dan memperbaiki.

"Sebenarnya saya malu terus meminta bantuan. Tapi, ada komitmen dari kementerian untuk memastikan agar air bisa dinikmati warga sehingga mendatangi lokasi untuk perbaikan," kata dia.

Baca juga: 16 Kelurahan di Kota Bima Alami Kekeringan Ekstrem, 21.803 Jiwa Kesulitan Air

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com