YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Polisi telah melakukan identifikasi pelaku pengeroyokan terhadap salah satu staf media officer Madura United. Ada beberapa orang menjadi kandidat sebagai tersangka.
"Kita sudah melakukan identifikasi beberapa orang, sudah jadi kandidat (tersangka. Nanti kita akan lakukan kesesuaian dengan koordinator suporter," ujar Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi saat ditemui di Kampus UNISA Yogyakarta, Jumat (29/09/2023).
Yuswanto Ardi menyampaikan masih akan melakukan sejumlah pemeriksaan. Salah satunya dengan memeriksa sejumlah suporter.
Baca juga: Staf Media Madura United Jadi Korban Pengeroyokan di Sleman, Polisi Lakukan Penyelidikan
"Para suporter nanti akan kita lakukan pemeriksaan. Terus terang saja CCTVnya tidak terlalu jelas," ucapnya.
Lebih lanjut, Yuswanto Ardi, mengungkapkan ada lebih dari satu orang yang menjadi kandidat tersangka. Namun, Yuswanto Ardi belum mengetahui apakah mereka tergabung dalam kelompok suporter atau tidak
"Belum tahu ya, nanti kita kabari. Untuk saat ini yang kita curigai ada tiga sampai empat orang," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Salah satu staf media officer Madura United menjadi korban pengeroyokan usai laga melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman Minggu (24/09/2023).
Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi mengatakan dari media officer Madura United sudah membuat laporan Polisi.
"Iya sudah membuat laporan Polisi di Polresta Sleman dari media officer Madura United tadi malam," ujarnya.
Yuswanto Ardi menyampaikan saat ini tengah melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti. Termasuk memeriksa rekaman CCTV yang ada di lokasi.
"Barang bukti berupa rekaman CCTV sudah kita dapatkan, tentu ini akan kita proses lanjut," tandasnya.
Terduga pelaku lanjut, Yuswanto Ardi, berdasarkan rekaman CCTV lebih dari satu orang. Sedangkan peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi di ring satu.
Baca juga: Video Pengeroyokan Remaja di Buleleng Beredar, Diduga Dipicu Senggolan Motor
"Kalau luka sebenarnya tidak terlalu parah, luka di kening. Tapi tetap saja, ini sebuah tindak pidana," tegasnya.
Yuswanto Ardi menjelaskan peristiwa berawal ketika media officer Madura United keluar dari tempat media conference. Kemudian di saat yang bersamaan lewat sekelompok suporter.
"Saat yang bersamaan lewatlah sekelompok suporter yang mengetahui itu merupakan dari tim Madura United, padahal itu bukan suporter, tapi media officer. Sehingga dilakukan pemukulan, karena mungkin media officer-nya menggunakan atribut-atribut Madura United," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.