Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Cinta Polisi Tertua dalam Video Viral "Simbah Nikah" Sempat LDR hingga CLBK

Kompas.com, 21 September 2023, 18:29 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Aiptu Panut Sudiyana (57) dan calon istrinya yakni Raden Rany Yasmina yang video keduanya viral saat mengikuti sidang sidang nikah atau Badan Pembantu Penasehat Perkawinan Perceraian dan Rujuk (BP4R) di Polres Bantul, DI Yogyakarta, memiliki cerita panjang dalam cinta.

Setelah mengenal sudah belasan tahun, hingga putus hubungan, sampai akhirnya sepakat menikah akhir tahun ini.

Baca juga: Viral Video Simbah Nikah, Kisah Mbah Panut yang Jadi Polisi Tertua di Sidang Nikah Polres Bantul

Kepada wartawan, Panut menceritakan dirinya mengenal calon istrinya sejak belasan tahun lalu saat masih bertugas di Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Saat itu Rany bekerja di sebuah perusahaan asing. 

Hubungan keduanya merenggang setelah Panut pindah tugas ke Polres Bantul.

Sejak kepindahan ke Bumi Projotamansari, keduanya sempat berkomunikasi, namun hanya setahun dan tidak lagi ada kontak. 

"Akhirnya saya pasrah saja, nanti kalau jodoh bakal kembali lagi," kata Panut kepada wartawan di Bantul Kamis (21/9/2023)

Baca juga: Viral Video Simbah Nikah, Kisah Mbah Panut yang Jadi Polisi Tertua di Sidang Nikah Polres Bantul

Kepasrahan Panut berbuah manis, meski ada teman yang menjodohkan dirinya dengan wanita lain, tak membuatnya tertarik. Sempat mencari Rany melalui media sosial tetapi tidak ada respon sama sekali. 

Sampai akhirnya, dua hari sebelum bulan Puasa 2023 lalu, Rany menghubunginya. 

"Ya saya telepon lagi, tanya kabar, terus saya tanya sudah nikah belum, dia jawab belum. Ya sudah, 'Ayo kita nikah'. O diterima, ya sudah sampai sekarang. Jadi bisa dibilang CLBK," kata Panut yang saat ini menjabat Kasubnit 1 Dalmas Satsamapta Polres Bantul.

Setelah sepakat, akhirnya keduanya akan melangsungkan pernikahan, dan sebelumnya sempat mengikuti sidang BP4R di Polres Bantul. Dia mengaku akan menggelar syukuran sederhana di rumahnya. 

Rany saat ini kembali ke Jakarta Timur untuk mempersiapkan kepindahan ke Bantul. 

"Akadnya Insya Allah 18 November, syukuran biasa mengundang teman-teman di rumah saya Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Bambanglipuro," kata dia. 

Sebelumnya, viral media sosial seorang anggota polisi dari Polres Bantul, DI Yogyakarta, mengikuti sidang nikah. Beberapa bulan lalu, ia memasuki pensiun. 

Dikutip dari akun Instagram @polresbantuldiy, pria berambut putih bersanding dengan wanita mengenakan pakaian dan hijab berwarna hitam di aula Mapolres Bantul untuk mengikuti sidang nikah. 

Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, mbah Panut atau Aiptu Panut Sudiyana mengikuti sidang Badan Pembantu Penasehat Perkawinan Perceraian Dan Rujuk (BP4R) adalah sidang untuk pemberian izin nikah pada anggota Polri yang akan melaksanakan pernikahan pada Rabu (20/9/2023) kemarin. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau