Lubang ambles menunjukan gerakan tanah ke Timur. Lubang memiliki kedalaman 15-20 meter. Terdapat zona lemah atau rongga horisontal mengarah ke Timur, berada di bawah rumah.
Sejumlah titik retak di sekeliling dusun turut dipetakan. Titik-titik tanah cenderung mengarah ke lembah sungai. Ini menjadikan daerah itu rawan longsor.
“Tipe rayapan biasanya memang skala luas. Seperti di Banyumas bisa 50 - 100 hektar,” kata Wahyu.
Baca juga: Lubang Raksasa Muncul di Halaman Rumah yang Dihuni Lansia Sendirian di Kulon Progo
Walau demikian, wilayah Banjararum pada umumnya masih layak ditinggali dengan kewaspadaan tinggi. Bila terjadi pergerakan masif maka perlu dilakukan sejumlah langkah mitigasi untuk mengurangi dampak bencana.
“Monitoring dua kali musim hujan, atau setidaknya satu kali musim hujan. Kalau sudah baik maka kita maintain. Kalau parah, sudahlah, lebih baik mencari tempat yang jauh lebih aman,” kata Wahyu.
Sementara itu, Pelaksana Harian BPBD Kulon Progo, Joko Satyo Imam Nahrowi mengungkapkan, pihaknya terus bekerja sama dengan para ahli dalam memantau gerakan tanah. Kajian para ahli menjadi dasar tindakan yang dilakukan pemerintah ke depan.
“Saya kira mengkhawatirkan, tadi kan kawasan itu rawan pergerakan tanah baik longsor maupun patahannya. Tetap mengkhawatirkan. Tapi kami menunggu kajian berikutnya lagi dari UGM,” kata Joko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.