Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Farrel, Mahasiswa Tunanetra UGM Lulus Cumlaude

Kompas.com - 24/08/2023, 18:26 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM) dipenuhi 1.609 orang wisudawan program sarjana.

Tentunya, hari itu menjadi momen yang istimewa dalam perjalanan hidup para wisudawan.

Usai penghelatan upacara wisuda, ribuan wisudawan tampak antri mengabadikan momen istimewa tersebut dengan berfoto di depan panggung wisuda.

Di tengah kerumunan itu, salah satu wisudawan Alexander Farrel Rasendriyo Haryono masih belum beranjak dari tempat duduknya ditemani dua orang temanya.

Wisudawan berusia 22 tahun ini masih tetap duduk menunggu kedua orangtuanya turun dari balkon untuk menjemputnya.

Baca juga: MK Bolehkan Kampanye di Kampus, BEM UGM Akan Undang Capres untuk Sarasehan dan Siapkan Kontrak Politik

Ibunda Farel, panggilan Alexander Farrel Rasendriyo, Emil Tri Ratnasari (48) pun datang menghampiri putranya.

Kemudian, Emil menuntun anak sulungnya dan seraya memintanya berpose sebentar untuk mengabadikan foto membelakangi panggung wisuda.

Alexander Farrel Rasendriyo merupakan wisudawan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM). Keterbatasan pada indera penglihatan tidak mengalanginya untuk lulus tepat waktu.

Tak hanya lulus tepat waktu, Farrel bahkan lulus dengan predikat cumlaude. Anak sulung dari tiga bersaudara ini, meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,74.

"Senang sekali mas, bisa selesai tepat waktu, empat tahun," ujar Alexander Farrel Rasendriyo dalam keterangan tertulis Humas UGM, pada Kamis (24/8/2023).

Wisudawan asal Klaten, Jawa Tengah, ini mengaku tidak banyak mengalami kendala selama menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Farrel mengungkapkan, para dosen selalu mengirim soft file saat kuliah daring.

Kemudian saat kuliah tatap muka, dirinya selalu rajin mencatat apa yang disampaikan dosen lewat ketikan di laptopnya.

Baca juga: UGM Bangun Kompleks Rumah Ibadah Lima Agama

"Kebetulan dosen-dosen selalu membagi materi pembelajaran. Selama kuliah, saya mencatat,” ucap dia.

Farrel mengaku banyak dibantu oleh rekan kuliahnya dalam mobilitasnya selama empat tahun kuliah di Fakultas Hukum UGM.

 

Dari rumah, Farrel langganan ojek daring untuk berangkat ke kampus.

Bila sudah sampai di pintu gerbang, rekan kuliahnya sudah menunggu untuk mengantarnya masuk ke dalam kelas.

"Sampai kampus janjian sama teman sudah ada yang jemput. Lalu saya diantar ke kelas. Begitu juga janjian dengan dosen, selalu diantar," ungkap dia.

Dia mengatakan, saat ujian, dirinya ditempatkan dalam ruangan khusus. Dibantu dengan sebuah aplikasi khusus agar ia tahu soal-soal yang ditanyakan.

Farrel mengerjakan soal-soal tersebut dengan mengetik di laptop.

Farrel memilih tema skripsi tentang hukum pajak penghasilan bagi penyandang disabilitas.

"Kesimpulan dari skripsi tersebut adalah diperlukan ketentuan khusus penerapan pajak penghasilan bagi penyandang difabel. Sebab, secara ekonomi mereka memiliki pengeluaran lebih besar dibanding dengan non difabel," urai dia.

Baca juga: Satu Mobil Terguling dan Timpa Pengendara Motor di Jalan Lembah UGM Baca juga: Pengemis Pura-pura Lumpuh di Yogyakarta, Sosiolog UGM: Orang Dermawan Dimanfaatkan

Di dalam proses mengerjakan tugas skripsi pun Farrel melakukan hal yang sama dengan mahasiswa lainnya seperti menulis riset dan wawancara langsung dengan responden.

Usai menyandang gelar Sarjana Hukum, Farrel mengaku berencana untuk melamar pekerjaan yang sesuai dengan profesinya di bidang hukum. Terlebih dirinya memiliki ketertarikan pada hukum pajak.

"Setelah ini, saya mau lamar kerja dulu, mungkin 2-3 tahun lagi mau daftar pendidikan S2," ujar dia.

 

Ibunda menangis

Ibunda Alexander Farrel Rasendriyo, Emil Tri Ratnasari senang dan bangga anak sulungya berhasil menyandang gelar sarjana.

Selama prosesi wisuda selama 3 jam, Emil mengaku tak mampu menahan air matanya karena terharu melihat sang buah hati menerima ijazah.

"Aduh, mewek terus di atas (balkon). Pokoknya bangga. Perjuangannya sungguh luar biasa, semoga sukses terus ke depannya," ujar Emil Tri Ratnasari.

Emil menceritakan, jika sejak kecil Farrel termasuk anak yang rajin belajar dan tidak suka mengeluh.

Putra sulungnya tersebut memiliki tekad kuat untuk memiliki impian yang sama dengan temannya yang normal.

"Dari kecil tidak mengeluh. Pokoknya ia selalu ingin sama dengan temannya," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Yogyakarta
7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

Yogyakarta
Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Yogyakarta
Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Yogyakarta
Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Yogyakarta
Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Yogyakarta
Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Yogyakarta
Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Yogyakarta
Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Dishub: Tunggu Kajian

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Dishub: Tunggu Kajian

Yogyakarta
Sampah Kembali Menumpuk di Depo dan Jalanan Yogyakarta, Apa yang Terjadi?

Sampah Kembali Menumpuk di Depo dan Jalanan Yogyakarta, Apa yang Terjadi?

Yogyakarta
Sampah Dibuang di Kawasan Karst, Sumber Air Gunungkidul Dikhawatirkan Rusak

Sampah Dibuang di Kawasan Karst, Sumber Air Gunungkidul Dikhawatirkan Rusak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Sejarah Benteng Keraton Yogyakarta dan Bagian-bagian Bangunannya

Sejarah Benteng Keraton Yogyakarta dan Bagian-bagian Bangunannya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com