Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mimpi Apa Saya Semalam, Kok Bisa Ada Pemimpin Mau Tidur Bersama Rakyatnya"

Kompas.com, 6 Agustus 2023, 15:46 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Noviana (26) dan Agung (28), pasangan suami-istri (pasutri) yang tinggal di Desa Tanjunganom, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), tak menyangka rumahnya bakal kedatangan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Bukan hanya mampir, bakal calon presiden (Bacapres) PDIP itu bahkan menginap selama semalam di rumah Noviana dan Agung.

"Beruntung sekali kamu rumahnya diinapi Pak Ganjar," kata sejumlah warga kepada Noviana, dikutip dari TribunJateng.com.

Setelah mendapat kabar bahwa Ganjar akan berkunjung ke desanya dan akan menginap di rumahnya, perempuan yang sehari-hari berjualan es itu pun langsung sibuk menata tempat tinggalnya itu sejak Sabtu (5/8/2023).

"Mimpi apa saya semalam, kok bisa ada pemimpin mau tidur di sini bersama rakyatnya. Pokoknya tidak tahu harus bicara apa," ujar Noviana.

Baca juga: Momen Ganjar Bertemu Mantan Atlet yang Jadi Pemulung pada Pembukaan Porprov Jateng

Noviana mengaku sangat senang rumah sederhananya bakal diinapi Ganjar Pranowo, namun di sisi lain, dia khawatir kondisi rumahnya tak layak untuk disinggahi Ganjar.

"Perasaannya campur aduk, senang sekali tapi juga canggung, serba salah, warga desa seperti saya kedatangan tamu spesial, seorang pemimpin yang mau menginap di rumah saya," ucap Noviana.

Alasan Ganjar menginap di rumah Noviana

Ganjar memilih rumah Noviana sebagai tempat menginap bukan tanpa alasan.

Noviana dan suaminya yang bekerja sebagai tukang las merupakan salah satu penerima program 'Tuku Lemah Oleh Omah (beli tanah dapat rumah)' yang digagas Ganjar.

"Kalau tidak dibantu Pak Ganjar, sampai sekarang saya masih tinggal bersama orangtua," ungkap Agung, suami Noviana.

Baca juga: Ikut Reuni Akbar SMA Bosa Yogyakarta, Ganjar Pranowo Ingat Disetrap Berdiri

Makan bersama warga

Tiba di Desa Tanjunganom sekitar pukul 22.00 WIB, Ganjar langsung menuju rumah milik Noviana dan Agung.

"Ini rumah Bu? Bagus sekali ini. Saya numpang menginap di sini ya?" tanya Ganjar yang kemudian diiyakan oleh Noviana dan warga sekitar.

Sebelum berisitirahat, Ganjar menyempatkan untuk duduk sembari makan malam dan mendengarkan curhatan warga setempat.

Paginya, warga berduyun-duyun mendatangi rumah Noviana sambil membawa menu sarapan untuk Ganjar Pranowo.

"Sambutan masyarakat luar biasa. Saya sangat senang karena bisa makan malam, ini sarapan pagi sambil mendengar curhatan warga secara langsung," papar Ganjar.

Baca juga: Bupati Nganjuk Siap Jadi Jurkam Ganjar, Bakal Dirikan Posko Pemenangan di Tiap Desa

Menurutnya, cara seperti itu efektif untuk melihat persoalan yang dialami masyarakat. Ganjar bahkan bisa langsung mengeksekusi langsung masalah yang diceritakan warga.

"Beberapa problem disampaikan dan coba kami selesaikan. Saya senang dan berterima kasih karena sudah diterima di sini dengan senang hati," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "Cerita Noviana, Penjual Es di Pati yang Rumahnya Diinapi Ganjar: Ndredeg dan Bahagia"

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau