KULON PROGO, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Temon menciduk 14 orang berdandan ala punk dari jalanan di Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pasalnya, mereka terlibat perkelahian antar sesama anak punk hingga membuat takut warga di kawasan simpang empat Demen, Temon.
Diduga, perkelahian dibarengi ada yang mabuk di antara mereka.
Baca juga: Dua Anak Punk Tewas Terseret Ombak Pantai Pangandaran, Korban Berenang di Zona Berbahaya
"(Diduga) ada yang mabuk dan terjadi perkelahian antar-sesama anak punk ini," kata Kasi Humas Kepolisian Resor Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti (Novi) lewat pesan tertulis, Minggu (30/7/2023).
Gerombolan punk sebanyak 14 orang, terdiri 10 laki-laki dan empat perempuan. Sebanyak 12 orang berasal dari Jawa Barat, seperti Majalengka, Bandung, Sumedang dan Tasikmalaya. Satu anak dari Surabaya dan satu dari Kulon Progo.
Kepada polisi, mereka mengaku berniat menghadiri pertunjukkan band anak punk di kawasan Jogjakarta Mounties Cafe pada Minggu (30/7/2023) ini pukul 15.00 WIB. Namun, sesampainya di kawasan Demen, keributan terjadi di antara mereka, Sabtu (29/7/2023) sekitar pukul 18.00 WIB.
Keributan itu membuat takut warga ada di sekitarnya. Video keributan itu lantas tersebar dari grup WA ke yang lain.
Polisi Piket Polsek Temon dan Samapta Polres Kulon Progo datang ke lokasi setelah menerima laporan keributan itu. Semuanya langsung digiring ke Polsek Temon.
Usai pendataan dan edukasi, polisi menyerahkan mereka pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kulon Progo untuk penanganan lebih lanjut.
Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kulon Progo, Alif Romdhoni mengungkapkan, penanganan anak punk membutuhkan kerja sama antar banyak pihak.
Penanganannya diawali dengan meminta mereka melepaskan identitas anak punk. Setelah pendataan dan edukasi, mereka diantar ke perbatasan Kulon Progo dan Sleman untuk bisa menghadiri acara yang mereka tuju sejak awal.
"Mereka ada acara pertemuan di Babarsari. Akhirnya kita antar mereka sampai perbatasan Kulon Progo dengan Sleman," kata Kabid Trantibum, Alif lewat pesan singkatnya.
Baca juga: Gagal Palak Pak Ogah, 4 Anak Punk Keroyok Warga Cimahi sampai Patah Tulang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.