Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Mutilasi di Sleman, Polisi Masih Tunggu Hasil Tes DNA

Kompas.com - 28/07/2023, 14:30 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih menunggu hasil tes DNA untuk memastikan korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di beberapa lokasi di Kabupaten Sleman adalah R (20). Kemungkinan, hasil tes DNA akan keluar pada pekan depan.

Dirreskrimum Polda DI Yogyakarta, Kombes Pol FX Endriadi mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil dari tes DNA.

"Ya ini masih menunggu karena tes DNA ini yang diperiksa darah dengan tulang," ujar Kombes Pol FX Endriadi saat dihubungi, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Mahasiswa Korban Mutilasi di Sleman Disebut Sedang Lakukan Riset LGBT

Endriadi menyampaikan, tes DNA dilakukan di Pusat laboratorium forensik (Puslabfor) Mabes Polri Jakarta. Proses tes DNA memang membutuhkan waktu.

Setidaknya untuk pemeriksaan tes DNA darah membutuhkan waktu 7 hari. Sedangkan tulang membutuhkan waktu 14 hari.

"Nanti kita informasikan, karena ini kita nunggu juga hasilnya dari Jakarta. Prosedur 7 hari dan 14 hari kalau tulang," bebernya.

Endriadi menuturkan, hasil tes DNA nantinya juga dipergunakan untuk proses penyidikan dan pemberkasan. Karenanya, pihaknya terus berkomunikasi dengan Puslabfor Mabes Polri Jakarta agar hasil tes DNA dapat secepatnya keluar.

Kemungkinan lanjut Endriadi hasil tes DNA akan keluar pada minggu depan. "Minggu depan mungkin ya. Mudah-mudahan minggu depan, karena banyak juga kan yang di sana kali," ucapnya.

Menurut Endriadi, saat ini potongan tubuh korban mutilasi masih berada di RS Bhayangkara. Setelah hasil tes DNA keluar, jenazah akan diserahkan kepada pihak keluarga.

Baca juga: Hasil Tes Kejiwaan Keluar, Dua Pelaku Mutilasi di Sleman secara Sadar Melakukan Perbuatannya

"Setelah nanti DNA jadi mungkin kami serahkan ke keluarga," pungkasnya.

Seperti diketahui sebelumnya dua orang terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi yang potongan tubuhnya di temukan di beberapa lokasi di Sleman berhasil ditangkap. Kedua orang tersebut adalah

W (29) warga Magelang, Jawa tengah dan RD (38) warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Sedangkan korban diketahui berinisial R warga Pangkalpinang. Korban berusia 20 tahun dan berstatus sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.

Wadirreskrimum Polda DIY AKBP Tri Panungko menegaskan bekerja sesuai dengan fakta-fakta hukum yang terjadi dan juga melakukan sinteifik investigasi atau penyelidikan dengan mengedepakan ilmu pengetahuan.

"Guna mengungkap peristiwa yang terjadi ini kami juga mengandeng keilmuan-keilmuan yang lain untuk ikut mendalami peristiwa yang terjadi," ucap Tri Panungko.

Baca juga: Keluarga Mahasiswa Korban Mutilasi di Yogyakarta Minta Pelaku Dihukum Mati

Saat ini lanjut Tri Panungko sedang mendalami kejadian tersebut dengan sinteifik investigasi guna mendukung data-data yang ada. Di antaranya meminta sampel DNA orangtua korban untuk memastikan identitas.

Pihaknya juga menelusuri grup-grup media sosial yang diikuti oleh para pelaku. Penelusuran ini melakui digital forensik hanphone milik para pelaku.

"Kami juga melakukan digital forensik di dalam handphone para pelaku. Di dalam handphone pelaku itu kan ada grub-grub WA, grub Facebook atau media sosial lainya, itu sedang kita dalami," urainya.

Selain itu juga melakukan psikologi forensik hingga psikologi klinis terhadap kedua pelaku. Hal ini guna untuk mendapatkan data yang akurat terkait kejiwaan para pelaku.

"Saintifik investigasinya saat ini kan kita lagi memeriksa psikologi forensik, kita lagi periksa psikologi klinis. Nanti dari hasil-hasil itu kita akan cocokan, setelah kita mendapatkan data akurat pasti akan kita sampaikan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Yogyakarta
Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut 'Nemu' di Kolong Lemari

Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut "Nemu" di Kolong Lemari

Yogyakarta
Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Yogyakarta
Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Yogyakarta
Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Yogyakarta
Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Yogyakarta
Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Yogyakarta
Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Yogyakarta
Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Yogyakarta
Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com